Kudus – Yuli Astuti adalah perempuan yang berhasil mengembalikan kejayaan batik Kudus menjadi kekayaan budaya nasional dan salah satu motif yang paling khas dibanding batik di daerah lain adalah Kapal Kandas.

Perempuan yang lahir pada 15 Desember 1980 ini awalnya mengikuti pertemuan yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rembang untuk pelatihan membatik bersama 9 orang lainnya. Dari acara tersebut ia akhirnya mengetahui bahwa Kudus pernah berjaya dalam pembuatan batik, kemudian ia sangat tertarik dan termotifasi untuk mengangkat kembali batik yang sempat tenggelam di kota kretek tersebut, Yuli akhirnya memutuskan untuk menggali lebih dalam tentang batik Kudus.

“Pertamanya sulit untuk mencari literatur batik Kudus, tapi saya tidak menyerah” katanya (13/7) di galerinya yang beralamat di Desa Karang Malang Gebog, Kabupaten Kudus.

Untuk menggali sejarah dan pembuatan batik Kudus saya harus ke Jogja, Solo dan Pekalongan dengan bersepeda motor hanya untuk belajar dan menggali tentang batik Kudus” paparnya. Dia juga menambahkan dirinya harus menapak tilas kejayaan batik Kudus dari berbagai sumber.

Yuli menceritakan, dinamakan Kapal Kandas karena ribuan tahun silam kapal Sam Po Kong yang berlayar melewati pesisir Muria kandas karena rusak, para penumpang asal negeri tirai bambu tersebut akhirnya banyak yang bermukim di lereng Muria, cerita tersebut akhirnya diabadikan dalam motif batik oleh masyarakat Kudus. Lebih lanjut Yuli menceritakan batik Kudus mengalami kejayaannya di tahun 1930an dengan berbagi motif yang didominasi corak pesisir yang berwarna-warni dan akulturasi kebudayaan china. Tak hanya itu motif kaligrafi dan kebudayaan Islam juga mengilhai pembuatan batik karena pengaruh para wali yang menyebarkan agama di Kudus.

Menurut Yuli sebelum Pekalongan dikenal sebagai kota batik, Kudus lebih dulu dikenal sebagai pelopor di Jawa Tengah selain Solo. Bahkan para perajin di Pekalongan dulu banyak memuat motif Kudus untuk diproduksi. Baru di akhir tahun 1970an batik Kudus mengalami penurunan karena banyak masyarakat Kudus yang memilih untuk menjadi pengusaha rokok kretek, bahkan di tahun 1990an hingga tahun 2000an batik sama sekali tak dikenal.

Kerja kerasnya selama kurun waktu 7 tahun, pada tahun 2007 akhirnya batik Kudus kembali dikenal, tidak hanya di kancah nasional namun juga banyak diburu oleh kolektor luar negeri. Usaha kerasnya yang harus menggali sendiri literasi dan sejarah tentang batik Kudus sekarang membuahkan hasil. Banyak sekali artis dan pejabat yang memakai batik karya-karyanya, salah satunya mantan Ibu negara Ani Yodhoyono dan beberapa artis lain.

Dalam membuat batik Kudus ia tak melupakan Kapal Kandas, namun ia juga mengeksplorasi berbagai macam motif lain yang ia ciptakan sendiri dengan mengambil inspirasi dari hasil alam di Kudus, seperti Pari Jotho, Beras Kecer dan Pakis Haji dan semua motif batik yang dibuatnya mempunyai filosofi masing-masing. Karyanya tersebut ia perlihatkan di galerinya yang ia beri nama “Muria Batik Kudus”

Aidha/MR