Kudus – Yang unik di depan Masjid “ Al Aqsha” Kudus ini berdiri bangunan kuno yang terbuat dari batu bata merah tanpa semen namun meski usianya sudah ratusan tahun menara ini tetap kokoh menjulang tinggi sehingga menambah keindahan komplek Masjid Kudus ini. Dilihat dari arsitektur bangunannya , menara Kudus ini mirip candhi Jago di kota Malang yang merupakan pemakaman Raja Wisnu Wardhana yang dibangun tahun 1275 -1300 M.
Menurut Ahli sejarah Menara Mesjid Kudus yang banyak berhiaskan piring keramik China ini memang mirip Candi yaitu tempat ibadah orang Hindu yang sebelum masuknya Islam orang Kudus memang banyak yang memeluk agama ini. Oleh Sunan Kudus agar mereka bersimpatik pada agama Islam maka selain Masjid sebagai tempat shalat lima waktu , juga di bangun menara yang berwujud Candi. Oleh karena itu di atas Menara yang cukup tinggi ini juga dibuat Bedhug dan kenthongan yang dibunyikan sebagai tanda masuknya waktu shalat lima waktu.
Lalu kapan dibuatnya Menara ini ? , beberapa sumber sejarah tidak dapat memastikan tepatnya menara berbahan baku tanah liat yang dibakar ini dibuat , tetapi ditiang atap bagian atas tertulis candra sangkala yang berbunyi “ Gapura Rusak Ewahing Jagad “ . Menurut tafsiran Prof. Soecipto Wiryosuparto Menara Kudus ini dibangun pada tahun 1609 M , karena Gapura (9) ,Rusak (0), Ewah (6) dan Jagad ( 1 ) . Dulu selain dilihat oleh para peziarah Menara Kudus ini dapat dinaiki , namun karena melihat kondisi yang semakin tua maka yang bisa menaikinya adalah orang-orang tertentu yang mendapat ijin dari juru kunci.
Namun demikian sebagai obat penawar kecewa pemerintah Kudus telah membangun bangunan yang mirip menara Kudus ini dan setiap waktu dapat dinaiki oleh siapapun yang dinamakan Tugu Identitas Kudus. Adapun lokasinya tidak jauh dari Masjid Menara Kudus ke arah Selatan , dari Tugu ini kita bisa melihat suasana kota Kudus dari atas. (Muin)