Demak –  Semua usaha jika ditekuni dengan sungguh-sungguh akan menuai keberhasilan. Itulah yang selalu terngiang di telinga Abdul Ghofur warga desa Jungsemi kecamatan Wedung kabupaten  Demak. Usaha Mie Ayam yang ditekuni semenjak tujuh tahun yang lalu kini telah menuai keberhasilan.

Saat ini ia mempunyai dua warung Mie Ayam yang sudah mempunyai banyak pelanggan. Satu warung berada di desanya sendiri sedangkan yang satunya berada di desa Semat kecamatan Tahunan kabupaten Jepara. Dua warung mie ayamnya mempunyai nama unik “Gepeng”. Nama itu adalah yang ia pasang di dua warungnya untuk menarik pelanggan.

“ Itu nama keberuntungan mas , Gepeng dulu kan pelawak terkenal saya ingin warung saya terkenal seperti halnya bang Gepeng sang pelawak. Alhamdulillah selama tujuh tahun menempati warung ini pelanggan terus bertambah “, ujar Abdul Ghofur pada kabarseputarmuria.com

Awal mula menekuni usaha mie ayam ini adalah terdorong dari beberapa warga desa Jungsemi yang sukses berbisnis mie ayam diluar desa. Warung-warung mie ayam yang bertebaran di seputaran Jepara, Demak dan Kudus kebanyakan adalah milik warga desa Jungsemi. Oleh karena itu iapun memutuskan untuk membuka usaha mie ayam.

Iapun kemudian survey ke beberapa desa di daerah Jepara , dan mencoba peruntungan di desa Semat kecamatan Tahunan Jepara ini. Warung yang berada dipinggir jalan raya Semat – Jepara memang cukup strategis sehingga warung mie ayamnya ini setiap hari tiada sepi dari pelanggan. Selain warga sekitarnya beberapa pelanggan adalah para pengendara kendaraan yang setiap hari  melewati jalan raya ini.

“ Ya selama tujuh tahun membuka warung disini kondisi stabil dari penjualan. Setiap harinya rata-rata saya menyediakan mie ayam 100 -150 porsi . satu porsinya saya jual Rp 6.000 ribu kosongan jika tambah yang lain ya tambah sesuai dengan kebutuhan . Jika dengan minuman es teh ya satu porsi Rp 8.000,- “, kata Abdul Ghofur.

1k

Mie ayam “Gepeng” buatan bang Abdul Ghofur

Usaha warung mie ayam di desa Semat ini ia kelola secara lajoan. Habis Subuh ia berangkat dari rumahnya membawa bahan mie ayam. Sesampainya di warung iapun meramu segala bumbu dan bahan-bahan lainya. Warung mie ia buka sekitar pukul 10 siang. Adapun tutupnya usai shalat maghrib atau sebelumnya jika stok mie telah habis.

Mie ayam buatan bang Abdul Ghofur ini dikenal enak , sehingga ketika warung dibuka maka pelanggannyapun sudah menanti. Selain dimakan di warung banyak pula pelanggan yang membeli untuk di bawa pulang. Selain mie ayam ada pelengkap seperti ceker ayam , sate telur puyuh dan gorengan.

Dari usaha jualan mie ayam ini Abdul Ghofur mengaku bersyukur selain bisa mencukupi kebutuhan harian juga bisa menabung. Oleh karena itu ia mengatakan bahwa usaha mie ayam ini cukup prospektif untuk dikembangkan bagi warga yang belum mempunyai usaha.

Bila ada pembaca yang ingin menekuni usaha mie ayam ini bisa dolan-dolan rumahnya desa Jungsemi yang merupakan gudangnya pengusaha mie ayam. Di rumahnya ia juga membuka warung mie ayam yang dikelola saudaranya . Nama warungnya juga “ Gepeng “ sama dengan warung yang ada di desa Semat.

Nah bagi anda yang kebetulan melewati warung mie ayam bang Abdul Ghofur ini bisa mempir untuk merasakan nikmatnya mie yang dipadu dengan daging ayam, saos dan kecap. (Muin)