Jepara – Meski kota Kecil Jepara mempunyai komunitas penggemar cabang oleh raga  Aeromodeling yaitu hoby menerbangkan pesawat terbang mini berbagai jenis. Mulai dari yang buatan sendiri , rakitan sampai dengan buatan pabrik. Semua ada di setiap latihan atau pertemuan darat komunitas ini.

Pesawat terbang itu ada yang manual digerakkan tenaga manusia dan angin ada pula yang digerakkan mesin atau batere. Pesawat itu ukurannya adayang kecil , sedang dan juga besar tergantung dari budget si pemiliknya. Bahannya[un bergam mulai dari kertas ,Plastik ,  kayu, sampai dengan logam seperti layaknya pesawat terbang sungguhan

“ Untuk yang pemula pesawat seperti ini sudah cukup biaya yang dikeluarkan berkisar Rp 1,5 – 2 juta. Namun yang seperti ini minimal budget yang disediakan sekitar Rp 3 – 5 jutaan“, kata Handoyo warga Jepara,  Ketua Pengurus  “ CAMAR” Aeromodeling  Jepara Minggu (10/5) di lapangan depan Stadion GBK.

Handoyo mengatakan,komunitas penggemar pesawat Aeromodeling di Jepara ini saat ini berjumlah  20 orang. Mereka tersebar di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Jepara  dan sudah bergabung dengan  KONI Jepara. Setiap hari Minggu anggota Komunitas in ibertemu untuk mengadakan latihan dengan menerbangkan pesawat masing-masing.

1H

salah satu anggota Camar sedang bersiap terbangkan pesawat mini

Lokasi yang dipergunakanuntuk latihan rutin adalah di Lapangan depan GBK sebelah Utara. Di tempat inipara anggota bertemu untuk belajar dan bertukar pengalaman tentang teknikmenerbangkan pesawat mini itu. Sehingga bagi yang ingin bergabung atau melihat
dari dekat komunitas Aeromodeling Jepara bisa datang ke tempat itu. Adapun waktunya sekitar pukul 9 sampai selesai.

“   Anggota kami dari waktu ke waktu terus bertambah , seiring dengan terus sosialisasi kegiatan aeromodeling ini. kantor sekretariat kami di salah satu ruangan di Stadion GBK. Kalau tidak ada aral merintahng dalam PORKAB yang akan datang cabang oleh raga aeromodeling ini ikut dilombakan  “, kata Handoyo pada kabarseputarmuria.com .

Handoyo yang asli Yogyakarta mengetakan , selain pesawat berdaya baterai  pesawal lainnya adalah digerakkan oleh mesin dan berbahan bakar methanol . Untuk mengemudikannyadigunakan remote control dari bawah. Jika sudah diatas gerakan pesawat sepertilayaknya pesawat terbang sungguhan bisa naik turun secara otomatis.

Pesawal lainnya adalah pesawat sederhana yang bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang ada seperti kayu,plastik dan kertas. untuk menjalankannya digerakkan tenaga manusia dan angin. Dan pesawat inilah yang berbiaya murah sehingga warga masyarakat bisa bergabung di komunitas aeromodeling ini.

“ Ya yang paling mengasyikkan ya pesawat seperti ini , kita bisa mengendalikannya sepertilayaknya pesawat tempur . Pokoknya ada keasyikan tersendiri apalagi jikapesawat sudah terbang diatas “, aku Handoyo. (Muin)