DEMAK – Bencana banjir melanda Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, akibat jebolnya tanggul Sungai Kumpul sepanjang 6 meter, lebar 2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Akibatnya, areal persawahan seluas 25 hektare siap panen padi terendam. Petani pun merugi, karena hasil panen bisa dipastikan tidak maksimal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Anjar Gunadi mengatakan, untuk mengatasi banjir BPBD telah melakukan penanganan secara darurat, termasuk menutup tanggul dengan karung berisi pasir. Setidaknya, 1.500 karung dipasok ke Desa Kenduren tersebut. “Ini untuk menangani tanggul sebelah kiri Kali Kumpul yang jebol,”katanya, kemarin.
Sementara itu, selain menanggulangi banjir di Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, BPBD setempat sebelumnya juga telah menangani banjir di sembilan desa dua hari lalu. Yaitu, banjir di Desa Banyumeneng, Batursari, Waru, dan Desa Kalitengah, Kecamatan Mranggen. Kemudian, di Desa Bumirejo, Kecamatan Karangawen, Desa Gaji, Krandon dan Desa Blerong, Kecamatan Guntur.
Untuk mengurangi dampak akibat banjir itu, BPBD telah mengirimkan bantuan logistic. Selain itu, memasok sebanyak 3 ribu karung berisi pasir untuk membendung tanggul sungai yang limpas. “Kita lakukan kerja bakti massal dengan masyarakat termasuk dalam peninggian tanggul sungai dengan karung,” imbuhnya.
Sedangkan, untuk penanganan tanah longsor di dekat Makam Giri Kusumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen telah didatangkan alat berat (bechoe). (hib/fth)
Sumber Berita : RADARSEMARANG