Jepara – Salah satu usaha samben yang meguntungkan saat ini adalah beternak sapi dan kambing. Dua jenis hewan ini masih cukup prospektif untuk dikembangkan sebagai pekerjaan sambilan. Selain mudah perawatannya juga pemasarannya tidak sulit. Di waktu-waktu tertentu dua jenis hewan ini harganya bisa melonjak tajam seiring dengan permintaan.
“ Kalau masalah pemasaran sapi dan kambing ini cukup mudah. Jika bulan korban misalnya berapapun jumlah sapid an kambing habis dibeli warga untuk kegiatan kurban di kampung-kampung “, ujar Zaenal Fathoni peternak sapi dan kambing asal desa Pulodarat kecamatan Pecangaan pada kabarseputarmuria.com.
Zaenal yang sehari-harinya bekerja sebagai guru SD mengatakan , sambilan beternak sapi dan kambing sudah djalani puluhan tahun. Ia yang berasal dari Boyolali di kampungnya dulu juga beternak. Kini ia tinggal di Jepara kebiasaan beternak itupun terus dijalankan. Kondisi di Boyolali dengan Jepara tidak berbeda jauh karena hijauan juga banyak.
“ Modal beternak adalah hijaun berupa rumput dan tanaman perdu lainnya. Di Jepara ini hijauan cukup banyak sehingga kegiatan beternak tidak ada kendala . Setiap hari saya keluar rumah untuk mencari rumput. “, tambah Zaenal.
Memang usaha beternak ini membutuhkan modal yang besar. Untuk bakalan sapi perekor paling tidak membutuhkan dana Rp 14 jutaan. Untuk kambing perekor 2 jutaan. Jika kita memelihara 5 ekor saja modal yang dibutuhkan sekitar Rp 100 juta . Selain itu dibutuhkan tanah yang agak luas untuk membuat kandang.
“ Untungnya tanah yang saya tempati ini cukup luas , selain rumah masih ada sisa tanah dibelakang untuk membuat kandang sapi dan kambing “, tutur Zaenal.
Perhitungan keuntungan beternak sapi dan kambing ini cukup lumayan. Dalam jangka 40 hari – 60 hari perekornya mendapat keuntungan Rp 2 juta – Rp 3,5 juta . Satu ekor sapi bakalan yang akan digemukkan dibeli dari pasar Rp 14 juta misalnya setelah dipelihara maka ketika dijual laku Rp 16 juta – Rp 17,5 . Kala u untuk kambing perekorny keuntungan Rp 500 ribu – 1 juta rupiah.
Mengenai pakan selain rumput ada makanan tambahan berupa ampas tahu dan juga tetes tebu. Untuk rumput biasanya tinggal mencari di lapangan atau areal persawahan. Sedangkan untuk ampas tahu biasanya sudah langganan pada pemilik usaha tahu terdekat.
“ Bagi saya sih usaha ini masih layak dikembangkan bagi siapa saja yang punya modal dan juga tanah untuk kandang. Agar berhasil dan menguntungkan yang penting tekun dan tahu tentang karakter sapi dan kambing “, kata Zaenal membangikan resep keberhasilannya. (Muin)