REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK –– Sedikitnya lima desa di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam. Banjir disebabkan jebolnya tanggul sungai Cabean sepanjang 35 meter, di Dusun Wangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Senin (12/1) pukul 23.00 WIB.
Luapan air sungai mulai merendam Selasa (13/1) dini hari. Sedikitnya 55 hektare tanaman padi dan 25 hektar tanaman jagung terendam.
Luapan air juga merendam tambak ikan, pemukiman warga serta jalur utama Semarang – Grobogan (Purwodadi) juga terendam dengan ketinggian air mencapai 40 hingga 80 sentimeter.
“Jalur utama Semarang- Grobogan ini terendam sepanjang dua kilometer,” jelas Kapolres Demak, AKBP Raden Setyo Nugroho.
Akibatnya, hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang dapat melalui genangan di jalur utama kota Semarang- Purwodadi ini. Sementara untuk kendaraan berbadan kecil ada yang dialihkan melalui jalur beberapa jalur ealternatif. “Seperti melalui Kudus- Godong,” katanya.
Sementara itu, lima desa yang terendam luapan air sungai Cabean ini adalah Desa Jragung, Sidorejo, Rejosari, Pundenarum serta Desa Brambang.
Salah seorang perangkat Desa Brambang, Moh Arifin mengakui, di desanya setidaknya ada sekitar 95 rumah terendam banjir. “Sementara dilaporkan tidak ada korban jiwa. Namun warga yang rumahnya tergenag air relatif tinggi terpaksa mengungsi di balai desa,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya upaya untuk mengantisipasi tanggul yang jebol sudah diupayakan BPBD Kabupaten Demak. “Namun warga masih khawatir jika hujan masih turun di kawasan Kabupaten Semarang. Karena debit air akan kembali naik,” tambahnya.
Sumber Berita : Republika
Foto : Face Book , Tribun