DEMAK – Pembagian PSKS (Program Simpanan Kesejahteraan Sosial) di kantor pos Demak kemarin (25/11) diwarnai kericuhan. Pasalnya ribuan warga penerima bantuan tunai dari subsidi BBM tersebut tidak sabar dan merobohkan pagar pembatas.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Meski demikian hal ini membuat petugas keamanan dari TNI dan Polri harus bekerja keras mengatur antrian warga miskin yang berusaha mendapatkan haknya paling dulu. Selain insiden pagar ambruk, seorang warga juga jatuh pingsan akibat berdesak-desakan.
Warga penerima bantuan PSKS bernama Ani Jasifa (30) warga Dukuh Bolo Desa Jebor Kecamatan Demak Kota ini tiba-tiba saja jatuh pingsan saat tengah antri berdesak-desakan dengan warga lainnya. Menurut Purwati adik ipar Ani, biasanya yang mengantri adalah suami Ani yakni Kasbiat (35).
Namun hari itu, Kasbiat sedang bekerja di selepan padi, sehingga mewakilkan pengambilan uang PSKS kepada istrinya. “Biasanya yang antri suaminya, ini kebetulan dia (suami red) ada pekerjaan sehingga menyerahkan pengambilan uang kepada istrinya,” ujar Purwati.
Karena tidak kunjung sadar, akhirnya Ani langsung dibawa Sulkin Kepala Kantor Pos Demak ke RSUD Sunan Kalijaga Demak guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.  Sementara itu menurut Sulkin, penerima dana PSKS untuk seluruh Demak adalah sebanyak 98.811kk yang pembagiannya mencapai 14 kecamatan.
Untuk Kecamatan Demak Kota dapat diambil di kantor pos Demak, sedangkan kecamatan lainnya dapat diperoleh di kantor kecamatan masing-masing. “Warga Demak Kota ada 6035 KK penerima yang pembagiannya dilakukan selama tiga hari atau sampai Kamis (27/11) depan. Hari pertama 1808 KK, hari kedua 1532 KK, dan hari ketiga 2696 KK,” katanya.  (adi/sgt)

Sumber : JATENGPOS

HAJI ATAU UMROH NYAMAN DAN LANCAR  BERSAMA KBIH  ” AL-FIRDAUS ” JEPARA Hubungi 085 290 375 959 

TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE

BUKU PRIMBON LENGKAP

TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP

ALAT TAMBAL BAN ELECTRIC

ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT

MENCUCI TANPA SABUN  SUPER HEMAT 

MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH