Demak – Musim kemarau saat ini ada banyak peluang kerja disektor pegaraman di kabupaten Demak. Salah satu yang banyak di cari oleh pengepul atau petambak adalah tenaga angkut garam. Kebanyakan letak tambak garam jauh dari jalan raya atau terminal garam. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga untuk melangsir garam.

Salah satu pemasok tenaga angkut garam ini adalah warga desa Serangan kecamatan Bonang kabupaten Demak. Meski desa ini bukan penghasil garam . Namun ada warganya yang terjun dalam usaha angkut garam. Mereka biasanya kerja bersama-sama satu rombongan terdiri dari 8 -10 orang.

“ Rombongan  ini terbentuk sudah lama dan tidak punya nama. Yang penting kita kerja bersama dan hasilnya dibagi bersama-sama. Kita angkut garam sudah lebih sepuluh tahun “, kata Masrukin juru bicara tenaga angkut garam padakabarseputarmuria.com

Di temui di lahan pembuatan garam desa Kedungmutih Masrukin mengatakan, selain bekerja di lahan garam desa Kedungmutih. Rombongannya juga mengangkut garam mulai dari desa Menco , Babalan sampai desa Kendalasem. Hal itu tergantung dari bakul yang membutuhkan kemanapun ia di bawa ia siap bekerja. “ Dulu desa Serangan terkenal dengan para bakul garam yang menggunakan perahu sebagai alat angkut. Namun sekarang jumlahnya makin berkurang . Dan mereka kini terjuan dalam usaha pengankutan garam “, papar Masruhin.

Masruhin dan teman-temannya sedang istirahat

Menurut Masruhin kerja sebagai tenaga angkut garam cukup berat karena mengandalkan tenaga yang besar. Namun dari segi penghasilan cukup lumayan dibandingkan dengan kerja yang lainnya. Sehari mulai pagi sampai sore setiap pekerja bisa membawa upah Rp 75 ribu – Rp 100 ribu setiap harinya.

Sistem pembayaran tenaga angkut ini dengan system borongan. Garam-garam di lahan yang dibeli oleh bakul kemudian dimasukkan zak oleh tenaga angkut . Setelah di jahit rapi garam-garam itupun kemudian diangkut menuju ke tempat pengepulan atau terminal garam. Ongkos atau upahnya biasanya per rit truk. Banyak sedikitnya upah tergantung dari jarak garam itu di angkut.

“ Hasil upah dari para pengepul itu kita kumpulkan jadi satu. Setelah selesai baru kita bagi sesuai dengan jumlah tenaga yang ikut dalam pekerjaan. Kalau ada sisa biasanya untuk kas rombongan”,tambah Masruhin.

Jika musim penghujan tiba biasanya anggota rombongan kuli angkut garam ini alih profesi. Ada yang bekerja sebagai tenaga buruh tani ,namun ada pula yang bekerja di sector lain. Dan merekapun kumpul kembali di musim kemarau untuk bekerja di sector angkut garam ini. (Muin).

Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959

TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE

BUKU PRIMBON LENGKAP

TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP

ALAT TAMBAL BAN ELECTRIC

ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT

MENCUCI TANPA SABUN  SUPER HEMAT 

MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH