DEMAK – Selain sektor kesehatan, sektor pangan turut terdampak pandemi Covid-19. Penguatan di sektor pangan tidak hanya dilakukan dalam bentuk pendistribusian pangan tetapi juga melibatkan petani dan buruh tani.

Aktivitas tersebut terimplementasikan dalam program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia oleh Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah. Berada di Penggilingan Padi Putra Mandiri, Desa Sudagaran Karangmati, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Program pemberdayaan petani ini dimulai dengan membeli gabah padi dari petani, kemudian gabah tersebut diolah hingga menghasilkan beras yang bagus dan layak untuk selanjutnya akan didistribusikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Ungkap Kepala Cabang ACT Jateng Giyanto pada Rabu (29/4).

Lanjutnya, pandemik Covid-19 harus ditangani bersama agar tidak menciptakan bencana sosial yang lebih besar seperti kemiskinan dan kelaparan. Oleh sebab itu, instrumen pangan menjadi langkah penyelamatan utama dalam menghadapi Covid-19. Keterlibatan petani dalam program ketersediaan pangan di masa pandemi ini layaknya perjuangan para pahlawan medis di garda terdepan dalam menangani Covid-19.

“Pandemi Covid-19 adalah masa yang sulit bagi kita semua. Di tengah situasi seperti ini, jangan berdiam diri. Semua bisa berkontribusi, apa pun profesinya. Dokter, aparat keamanan, pekerja kemanusiaan, bahkan petani. Saat wabah menjalar luas seperti saat ini, umat sangat membutuhkan pangan. Para petani yang terus berkontribusi dalam penyediaan pangan tak berbeda jauh dengan elemen masyarakat lainnya yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi corona,” jelas Giyanto.

Penyediaan pangan menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia. Nantinya tambah Giyanto, beras yang dihasilkan akan didistribusikan melalui program Operasi Beras Gratis dan Operasi Pangan Gratis.

Masyarakat Produsen Pangan Indonesia dimaksudkan sebagai ikhtiar pemberdayaan petani saat pandemi Covid-19 dalam mewujudkan kemandirian pangan bangsa. Pada tahap awal, program ini akan menyasar ribuan petani dan ratusan huler di berbagai provinsi. Setiap petani akan diberi bantuan modal untuk memenuhi pengadaan sarana produksi (saprodi), seperti pupuk, benih, dan obat-obatan. Tidak hanya itu, beras-beras yang dipanen oleh para petani binaan ACT juga akan dibeli dengan harga terbaik.

Para petani yang digandeng oleh ACT turut bahagia akan hadirnya program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia. Dengan bantuan ACT petani menjadi terbantu dalam modal panen, hullernya juga terbantu dengan aktivitas penggilingan sehingga mampu menghasilkan pangan untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujar Pengelola huller Padi Putra Mandiri, Desa Sudagaran Karangmati.