Lahan Garam milik Suhadak sudah tahap pemasangan geomembran
Jepara – Petambak garam di Jepara pada bulan Juni ini mulai menggarap lahannya untuk produksi garam. Namun sebelum bulan ini ada juga beberapa petambak yang memulainya. Sehingga saat ini sudah mulai menggelar geomembrane di meja kristalisasi.
Salah satunya ada Suhadak (65) petambak garam warga desa Kedungmalang kecamatan Kedung yang menggarap lahan di desa Kalianyar. Saat ini lahan tambak pribadi seluas 2 hektaran sudah mulai memasang geomembrane di 2 petak. 2 petak itulah yang nantinya di panen ketika tak ada hujan beberapa hari.
“ Kalau cuaca panas dan tak ada hujan selama 10 harian , 2 petak ini akan bisa di panen garam. Karena salinitas air sudah lumayan tinggi . Semoga tidak ada hujan sehingga lahan ini segera panen “, kata Suhadap pada kabarseputarmuria Rabu 25/62025
Suhadak mengatakan , ia memulai menggarap lahan garamnya sejak bulan Maret yang lalu. Meski masih ada hujan ia menata lahan dengan membuat petakan petakan. Selain untuk meja kristalisasi juga untuk penjemuran atau tandon air tua.
“ Untuk meja kritalisasi ini kita persiapkan 2 petak ini ukuran 20X 40 meter . Sehingga dua itu luasnya 1.600 meter . Satu petak itu menghabiskan geomembrane 6 rol . jadinya dua petah butuh 12 rol “, kata Suhadak.
Suhadak menambahkan , sekarang biaya produksi garam yang terbanyak adalah pembelian geomembrane . Ungtuk lahan garam seluas 2 hektar seperti miliknya ini paling sedikit butuh 12 rol gomembran. Sedanmgkan ungtuk lahan garam seluas 1 hektar minimal butuh 6 rol geomembrane.
“ Jadi untuk biayanya dihitung saja perol saat ini sekitar Rp 4 jutaaan . Sehingga kalau beli baru ya butuh modal sekitar 50 jutaan dengan biaya pasangnya. Melihat kondisi itu banyak yang memakai geomembrane lama seperti say aini semua lama “, tambah Suhadak.
Memang geomembrane lama masih bisa dipakai .Namun untuk produksi garam hanya 75 persen saja hasilnya, Tidak bisa 100 persen karena air garam masih hilang lewat lubang lubang kecil . Jadi kalau ada modal mending beli baru agar hasilnya maksimal.
Melihat kondisi mahalnya harg geomembrane itulah ia bderharap kepada pemerintah untuk kembali memberikan bantuan geomembrane kepada petambak garam. Terutama para penyewa lahan yang butuh modal besar untuk produksi garam . Selain geomembrane ia juga membayar sewa lahan.
“ Kalai ndak salah pernah ada semua petambak garam dapat bantuan geomembrane . Ya pada waktu bu Susi dulu menterinya. Setelah itu tidak ada kalaupun ada ya sedkit lewat bantuan aspitrasi Dewan. Kita usul semoga ada bantuan lagi merata untuk semua petambak garam :, pinta Suhadak. ( Pak Muin)