Jepara – Hukum ekonomi benar benar berlaku di produk garam rakyat. Dimana stok atau simpanan langka harga akan naik secara signifikan. Hal itu dialami oleh petambak garam di daerah Jepara. Tidak hanya tahun ini saja namun tahun tahun berlalu kondisi juga sama
Akhir panen raya tahun 2024 harga garam Rp 60 ribu – Rp 70 ribu perkwintal. Namun pada awal tahun produksi tahun 2025 ini harga beranjak naik di level Rp 150 ribu perkwintalnya. Harga itu diperkirakan akan naik lagi jika ada turun huja yang ,menghambat produksi garam.
Suhadak petambak garam yang juga pedagang garam membenarkan hal tersebut produk hasil laut bernama garam itu belum ada standar harga seperti produk pangan yang lain. Akibatnya harga selalu fluktuatif tergantung situasi dan kondisi stok garam di lahan.
“ Harga garam tahun 2024 lalu ya standar malah cenderung murah , panen raya hanya Rp 40 ribu perkwintal dan akhir panen Rp 70 ribu . Namun pada bulan ini harga garam sudah menyentuh Rp 150 ribu perkwintal , Jadi saat ini banyak petambak garam yang menjual garamnya di gudang “, kata Suhadak Rabu 26/6/2025.
Suhadak yang puluhan tahun sebagai pedagang garam melihat fenomena ini. Sehingga setiap tahunnya ia pasti menyimpan garam di dalam gudang. Dengan adanya stok garam ini ia merasa aman jika tiba harga melonjak tajam . Setiap waktu ia harus mengirim garam ke mitranya diberbagai kota.
Melihat kondisi garam yang tak stabil itu Suhadak mempunyai usulan kepada pemerintah agar membangun gudang garam yang cukup besar dan bisa menyerap garam hasil petambak garam di Jepara. Jika harga garam jatuh garam tersebut bisa dimasukkan atau disimpan di gudang.
“ Nanti setelah harga garam naik signifikan baru dijual shingga petambak bisa dapat keuntungan yang lumayan. Kalau saat ini yang untung besar ya petambak garam yang punya gudang yang lumyaan besar. Harga saat ini lipat dua kali dengan ketika panen tahun lalu “, tambah Suhadak.
Hal sama dikatakan Samsudin petambak garam dari desa Kedungmalang yang menggarap lahan desa Surodadi , tahun ini ia menjual menjual garam simpanan tahun lalu. Garam itu sisa garam setelah dijual . Ia setiap tahun pasti ,mempunyai simpanan garam bahkan pernah menyimpan garam hingga 3 tahun.
“ Itu garam di gudang sudah laku dan di beli pedagang namun belum diambil. Ya semua borongan laku Rp 250 juta . Ya lumayan dapat untung besar bisa untuk perpanjang sewa lahan ini “, kata Samsudin sambil menujukkan gudang garamnya . (Pak Muin)