Demak – Salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga yang sedang merayakan Syawalan adalah Pulau Tirangan yang terletak di laut sebelah Barat desa Babalan kecamatan Wedung. Pulau ini adalah tanah timbul akibat sedimentasi lumpur dalam jangka panjang. Sehingga memanjang dan terliha seperti pulau dari kejauhan atau dari atas.

Terbentuknya pulau tirangan ini sudah lama namun baru terekplor oleh warga sekitar sepuluh tahunan. Dari bentuk fisiknya setiap tahun mengalami penambahan sehingga saat ini luasnya ada sepuluh kali lapangan bola. Apalagi jika kondisi laut surut pulau Tirangan ini terlihat cukup luas.

Disebut pulau karena daratan yang berupa lumpur dan pasir ini tidak menyatu dengan daratan. Sehingga untuk menuju ke pulau ini pengunjung harus naik perahu. Ada dua jalan terdekat untuk menuju ke Pulau Tirangan ini. Dari desa Babalan dan Kedungmutih kecamatan Wedung kabupataen Demak. Ada juga dari desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupataen Jepara.

Pada hari Syawalan tahun 2024 yang jatuh pada hari Rabu 17 April  pulau Tirangan ini menjadi salah satu tujuan kunjungan warga . Selain mereka berpesiar naik perahu berkeliling di tengah laut mereka tak lupa mampir ke Pulau Tirangan ini bersama keluarga. Selain pemandangan yang indah kondisi pulau airnya bersih dan pasirnya juga terlihat nyata.

Harun Arrosyid warga desa Gerdu kecamatan Pecangaan Jepara pada kabarseputarmuria megatakan, ia pada hari Kupatan memang ingin mengunjungi pulau Tirangan Babalan. Dari rumanya ia nggowes dengan sepeda sampai desa Kedungmalang dengan jarak sekitar 8 Km.

Setelah sampai didesa Kedungmalang ia ikut naik perahu bersama warga yang juga berpesiar ke laut dan berkunjung ke pulau Tirangan. Dengan naik perahu nelayan jarak temuhnya sekitar 30 menit . Selain perahu yang ia tumpangi masih ada ratusan perahu lainnya yang juga ikut dalam rombongan itu.

“ Wah tidak menyangka kalau Pulau Tirangan ini ini semakin luas . Dulu saya kesini tidak seluas ini tapi sekarang bertambah terus dan sudah ada tanamannya . Selain pemandangannya indah juga airnya bersih dan pasirnya benar benar lembut . Pokoknya siplah silakan kesini kalau tidak percaya “, kata Harun Arrosyid yang punya hobi nggowes.

Hal sama juga dikatakan Nur Ahmad Said Nelayan asal Desa Kedugmutih kecamatan Wedung yang membawa perahu sendiri dan mengajak seluruh anggota keluarganya ke pulau Tirangan Babalan ini. Didalam perahunya setidaknya ada 20 orang mulai anak-anak hingga orang dewasa. Dari rumah mereka membawa bekal makanan dan minuman utuk menambah keseruan perjalanan di laut.

Menurutnya , awal adanya pulau tirangan ini tidak begitu luas dan hanya terlihat ketika laut sedang surut. Namun saat ini kondisi pulau berrtambah luas sehingga laut dalam kondisi pasang tinggipun pulau Tirangan Babalan ini masih tampak dan bisa di singgahi. Sehingga waktu waktu tertentu banyak warga yang singgah menikmati pemandangan di pulau ini.

Memang setelah adanya pulau tirangan ini warga  tidak lagi mengunjungi pantai lain namun banyak yang berkunjung ke pulau Tirangan ini. Kalau dihitung dalam satu hari syawala ini ada ratusan perahu yan mampir dan mendarat di pulau ini. Jika dihitung pengunjungnya mencaai ribuan orang. Tidak hanya warga sekitar yang mampir ke warung ini banyak juga warga luar yang  mencoba melihat dari dekat kodisi pulau tirangan ini.

“ Kemarin untuk ongkosnya ya Rp 15 ribu PP karena pas hari Kupata nada nelayan yang libur dan berganti cari orderan antar penumpang ke pulau Tirangan Babalan. Kalau pas tidak Syawalan ya harus carter perahu sendiri paling tidak ya Rp 150 ribu satu perahu bisa dinaiki hingga 20 orang “, kata Said.

Melihat potensi yang bagus untuk pengembangan Pulau Tirangan sebagai obyek wisata perlu kiranya Pemerintah Desa Babalan  bisa mengembangkan pulau Tirangan Babalan  sebagai obyek wisata seperti  halnya pulau Arnavat di desa Surodadi kecamatan Sayung kabupaten Demak.

( Pak Muin )