Pintu air sungai Kali Bunder perbatasan desa Tanggul Tlare  kecamatan Kedung dan Semat kecamatan Tahunan Jepara

Jepara – Di kecamatan Kedung kabupaten Jepara mulai dari desa Tanggul Tlare hingga desa Kedungmalang banyak sungai yang bermuara ke laut . Selain sebagai sarana pengairan  tambak juga berfungsi untuk pengendalian banjir di hulu.Sungai sungai ini juga lahan atau  sumber mata pencaharian warga setempat.

Sungai sungai ini semuanya ada pintu airnya dan masih berfungsi dengan baik. Jika kondisi laut sedang rob tinggi biasanya pintu di tutup dan dibuka sebagian. Sedangkan jika kondisi area pertambakan sedang hujan atau sungai debit meninggi  maka pintu air di buka .

Setidaknya ada 5 ruas sungai berpintu di sepanjang jalan mulai desa Tanggul Tlare hingga desa Kedungmalang. Pintu pintu air ini dijaga dan dirawat setiap hari oleh petugas dari BBWS Pemali Juana. Selain rutin buka tutup pintu air juga membersihkan pintu air bagian atas dan bagian bawah jika ada sampah.

Muhlisin salah satu petugas BBWS Pemali Juana yang bertugas di Sungai Kali Bunder desa Tanggul Tlare pada kabarseputarmuria mengatakan , ia setiap hari mengecek kondisi pintu air . Selain buka tutup tergantung kondisi debit air sungai juga menjaga kebersihan lokasi pintu air dari sampah sampah .

“ Kalau yang rutin ya buka tutup pintu air untuk menjaga alirabn sungai. Selain itu sapu sapu bagian atas untuk menjaga kebersihan. Kalau bagian bawah sungai banyak sampah kami juga akan turun ke sungai untuk membersihkannya  agar saluran air lancar”, kata Muhlisin Rabu 8/1/2025.

Spot Memancing dan Branjang Anco

Pintu pintu air yang dirawat oleh BBWS Pemali Juana saat ini menjadi tempat yang bagus untuk warga sekitar . Selain dipergunakan untuk istirahat di pagi dan sore hari dalam rangka jalan jalan. Banyak pula warga yang memanfaatkan pintu air untuk kegiatan mencari ikan .

Mereka datang sendiri atau berombongan dengan membawa alat penangkap ikan berupa pancing atau jarring angkat (branjang anco) . Mereka berjajar rapi dibawah pintu air atau kanan kiri menunggu ikan yang masuk jarring atau makan umpan di pancing. Keramaian itu jika hari Minggu atau libur.

Abdul Wahab warga desa Sukosono kecamatan Kedung ini setiap pagi rutin duduk menunggu jarring angkat untuk menangkap ikan. Selain untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk di rumahnya . Jika mendapat banyak ikan itupun dijualnya bagi yang ingin membelinya.

“ Ya lumayan setiap hari pasti dapatnya jika dikit ya dibawa pulang untuk di makan sendiri. Kalau dapat banyak jika ada yang mau membeli ya dijual. Kalau untuk ikan Sindo seperti ini ya perkilonya Rp 15 ribu – Rp 20 ribu “, kata Abdul Wahab.

Fihak BBWS menurut Muhlisin memperbolehkan warga memanfaatkan pintu pintu air ini untuk kegiatan warga misalnya menangkap ikan. Namun ia berharap warga selalu menjaga kebersihan lingkungan pintu air. Selain itu juga  menjaga kondisi pintu air agar berfungsi dengan baik. (Pak Muin)