Kudus – Salah satu ulama di Kudus yang terkenal alim dan juga mempunyai karomah adalah Mbah KH. Arwani Amin Kudus . Ketika hidupnya beliau adalah guru Ngaji khususnya Alqur’an ( tahfids ) dan juga guru Tarekat. Sehingga santrinya yang berjumlah ribuan tersebar di Kudus dan sekitarnya.

Bahkan guru guru ngaji atau ulama ulama diseputaran Kudus dan sekitarnya banyak menimba ilmu dari Mbah KH. Arwani Amin. Mereka dahulunya adalah para santri yang mondok di kota Kudus . Pondok Yanbuul  Qur’an inilah salah satu peninggalannya yang masih aktif mendidik para santri.

Banyak Kyai telah lahir dari pondok yang dirintisnya tersebut. KH. Sya’roni Ahmadi, KH. Hisyam, KH. Abdullah Salam (Kajen), KH. Muhammad Manshur, KH. Muharror Ali (Blora), KH. Najib Abdul Qodir (Jogja), KH. Nawawi (Bantul), KH. Marwan (Mranggen), KH. Ah. Hafidz (Mojokerto), KH. Abdullah Umar (Semarang), KH. Hasan Mangli (Magelang), adalah sedikit nama dari ribuan Kyai yang pernah belajar di pondok beliau.

Mbah KH. Arwani Amin lahir pada hari Selasa Kliwon pukul 11.00 siang tangga l5 Rajab 1323 H bertepatan dengan 5 September 1905 M di kampung Kerjasan, Kota Kudus, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari pasangan H. Amin Said dan Hj Wanifah. Mbah KH. Arwani Amin telah tiada. Beliau meninggal dunia pada 1 Oktober 1994 M. bertepatan dengan 25 Rabi’ul Akhir 1415 H. Beliau meninggal dalam usia 92 tahun.

Adapun makam Mbah KH. Arwani Amin  berada Jl. KH Moh. Arwani, Pejaten, Kajeksan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus yaitu di dalam komplek Pondok Pesantren Yan’buul Qur’an pusat. Di komplek makam ini ada tiga makam satu makam yang pertama makam simbah KH. Arwani , makam kedua makam Istrinya dan yang ke tiga makam menantu .

Makam ini terbuka untuk umum siapapun bisa berziarah ke makam ini. Selayaknya makam yang dikeramatkan dan dihormati makam ini kondisinya bersih dan nyaman diziarahi . Peziarah bisa berziarah atau datang kapan saja . Bisa naik kendaraan roda empat atau roda dua bisa parkir di dekat makam.

Namun karena lokasinya yang di tengah tengah lokasi pondok pesantren . Peziarah sebisanya menjaga ketertiban ketika berziarah. Selain tempat peziarahan makam ini juga dipergunakan oleh para santri untuk kegiatan menghafal Al AQur’an yan butuh ketenangan.

Setiap waktu peziarah datang dari berbagai penjuru . Mereka datang ke makam Simbah Arwani ini sebagai rangkaian ziarah para wali atau auliya’ di Kudus. Mereka berharap berkah dari Allah SWT atas kedekatan belia di sisiNya.

  1. Sya’roni Ahmadi ketika masih hidup menceritakan sosok kelebihan Mbah Arwani dan saudara-saudaranya adalah berkat orangtuanya yang senang membaca al-Qur’an. Di mana orangtuanya selalu menghatamkan membaca al-Qur’an meski tidak hafal. Selain barokah orantuanya yang cinta kepada al-Qur’an, KH. Arwani Amin sendiri adalah sosok yang sangat haus akan ilmu.

Ini dibuktikan dengan perjalanan panjang beliau berkelana ke berbagai daerah untuk mondok, berguru pada ulama-ulama. Tak kurang, 39 tahun beliau habiskan untuk berkelana mencari ilmu. Diantara pondok pesantren yang pernah disinggahinya menuntut ilmu adalaj pondok Jamsaren (Solo) yang diasuh oleh Kyai Idris, Pondok Tebu Ireng yang diasuh oleh KH. Hasyim Asy’ari dan Pondok Munawir (Krapak) yang diasuh oleh Kyai Munawir.

Itulah sekelumit kisah Mbah KH. Arwani Amin Kudus semoga menjadi tambahan pengetahuan kita. Jika ingin berziarah ngalam berkah ke makam beliau bisa datang ke kota Kudus . Adapun lokasinya tidask jauh dari Makam Sunan Kudus di Kauman Menara . ( Pak Muin )