Pati –  Ratusan karyawan PT Sejin Fashion Indonesia yang terletak di Margorejo Pati mengalami keracunan massal pada Selasa (16/7/2024). Mereka merasa mual hingga pusing usai makan siang.

Karyawan yang diduga mengalami keracunan tersebut dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapat perawatan. Di antaranya RS Soewondo, RS KSH Pati, RS Nurussyifa, RS Mitra Bangsa, dan RS Fastabiq Sehat.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Hartotok menyebut sebanyak 51 karyawan perusahan garmen dan sepatu itu dilarikan ke RS Soewondo Pati. Mereka harus mendapat layanan rawat inap dan sebagiannya lagi rawat jalan.

“Yang dibawa ke Soewondo kemarin itu totalnya ada 51 orang. Jumlahnya 38 rawat jalan karena diobservasi di IGD bisa rawat jalan. Sisanya ada 13 pasien dirawat inap,” ujar Hartotok ,

Fihaknya mengungkapkan puluhan pasien pada hari kedua ini kondisinya sudah berangsur membaik. Tindakannya sesuai keluhan, seperti pusing, muntah sesuai keluhannya. Ada yang masih diinfus karena membutuhkan cairan yang disebabkan diare. “Yang di rawat di tiga ruangan 9 orang itu kondisinya alhamdulillah sudah membaik. Maksudnya pusingnya berkurang, yang semula datang muntah-muntah kemudian enggak. Tapi sampai pagi tadi semuanya masih terpasang infus,” jelasnya.

Pj Bupati didampingi Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pati dan PLt Direktur RS RAA soewondo Pati menyempatkan menjenguk karyawan PT Sejin Fashion Indonesia yang dirawat di RS Soewondo Pati.

Henggar Budi Anggoro mengimbau karyawan Sejin yang keracunan, untuk tidak perlu risau terkait biaya rumah sakit karena semuanya telah ditanggung BPJS ketenagakerjaan.

“Untuk para karyawan PT Sejin Fashion Indonesia yang terdampak keracunan makanan sudah ditanggung BPJS Ketenagakerjaan, jadi tidak perlu khawatir mengenai pembiayaan rumah sakit,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Henggar menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Pati turut prihatin dengan adanya kejadian tersebut dan mengimbau seluruh masyarakat agar menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi untuk lebih hati-hati.

“Pemkab Pati turut prihatin dengan kejadian tersebut dan kami berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali,” tandas nya.

Dirinya belum bisa memberikan keterangan terkait dengan penyebab keracunan massal yang dialami oleh karyawan pabrik garmen tersebut. “Saat ini sampel makanan baru dikirim ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah untuk dilakukan uji lab, hasilnya kita tunggu”, pungkasnya
(Agus)