Desa Merdeka -Jepara : Saat ini petani garam di kabupaten Jepara sudah merasakan manisnya air laut. Lahan garam yang digarap selama berbulan-bulan kini sudah menuai hasil. Garam-garam sudah memenuhi lahan mereka ada yang dijual pada pengepul , sebagian ada yang dimasukkan gudang untuk disimpan. Garam terbagi atas dua kualitas kualitas umum dan kualitas bagus.
“ Untuk membuat kualitas bagus sih kami bisa , tetapi perlu modal besar untuk membeli isolator atau plastic membrane. Per meter yang kualitas biasa Rp 7.500 satu meja Kristal dengan ukuran 10 meter kali 15 meter butuh dana 11 juta lebih “, kata Khalimin ketua kelompok petani garam “ Garam Makmur “ desa Panggung kecamatan Kedung.
Khalimin mengatakan , pada tahun 2013 yang lalu dia memang mendapatkan bantuan plastic geomembran namun ketika dipasang di lahan hanya separohnya saja. Karena tidak ada dana iapun membeli plastic biru yang harganya lebih murah dan dan disambungkan jadi satu di lahan. Ini semua dilakukan agar bantuan itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“ Untuk hasilnya ada peningkatan harga karena kualitas garam yang lebih baik. Perkwintalnya terpaut Rp 10 ribu . Garam menggunakan meja Kristal tanah perkwintal saat ini sekitar 38 ribu rupiah . Tetapi garam yang menggunakan gemembran bisa mencapai Rp 48 ribu setiap kwintalnya “, kata Khalimin pada FORMASS, Senin (15/9).
Khalimin mengatakan produk garam tahun ini ada peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun yang lalu. Sampai bulan September ini dia telah memanen garam sekitar 250 keranjang. Padahal tahun lalu 100 keranjang dia tidak dapat karena panas yang kurang. Oleh karena itu jika panas satu bulan lagi hasil garam di lahannya bisa berlipat 2 -3 kali jika dibandingkan tahun yang lalu.
“ Harga garampun masih stabil kemarin ada penurun sedikit , namun saat ini masih kembali normal lagi . Kemungkinan petani mulai memasukkan garam untuk disimpan di gudang . Sehingga permintaan akan garam naik kembali “, tambah Khalimin.
Untuk tahun 2014 ini dia tidak tahu dapat bantuan lagi atau tidak. Namun demikian dia sebagai kelompok garam berharap agar pemerintah tetap memberikan bantuan atau pembinaan terhadap petani garam. Selain bantuan berupa geomembran juga pelatihan pembuatan garam dengan kualitas yang bagus agar harga terdongkrok naik. Kalau tidak mencarikan solusi bagaimana petani garam bisa mendapatkan isolator atau geomembran untuk meja kristalisasi.
“ Kami semua ingin meja kristal menggunakan geo mebran atau isolator namun karena keterbatasan dana maka hal itu sulit tercapai. Nah inilah keluhan kami selaku petani garam. Bagaimana cara agar kami bisa alih teknologi menggunakan isolator “, harap khalimin. (Muin)