Kambing kambing diberi makan rumput dua kali sehari

Demak – Salah satu desa yang potensial dikembangkan sebagai sentra peternakan Kambing adalah desa Mutih Kulon kecamatan Wedung. Desa yang mempunyai lahan area persawahan luas ini juga mempunyai lahan hijau sebagai sumber makanan ternak. Banyak warga desa luar yang mengambil rumput dan hijaun dari desa ini.

Melihat kondisi itulah pemerintah desa mengembangkan usaha peternakan kambing dengan stimulant dana dari anggaran ketahanan pangan Dana Desa. Saat ini telah dibangun 7 kandang permanen yang bagus, Satu blok berisi 10 kandang kecil . Kini yang telah terisi sejumlah 6 kandang .

“ Satu kandang masih kosong nanti diisi dari anakan yang telah besar dipindah ke kandang yang kosong. Sekitar 2 bulanan kami mengembangkan usaha peternakan kambing ini . Sudah banyak kambing yang beranak “, kata Akhsin salah satu pengelola Kandang Kambing “ Ujung Kulon” desa Mutih Kulon pada kabarseputarmuria Selasa 7/5/2024

Akhsin salah satu anggota peternak Kambing “Ujung Kulon” Mutih Kulon Demak

Akhsin mengatakan , iniasi pembuatan kandang ini dari pemerintah desa Mutih Kulon khususnya Kepala Desa . Tanah desa yang kosong kemudian dimanfaatkan untuk peternakan kambing . Kondisi kandang tidak tradisional dari bambu , namun berbahan kayu dengan tiang dan penyangga dari beton.
Adapun pengelola adalah para warga yang tergabung dalam kelompok peternak “ Ujung Kulon” . Mereka berkelompok menjaga kelangsung usaha peternakan kambing yang menjadi percontohan bagi warga yang tertarik menekuni usaha ini.

“ Setelah jadi 7 kandang ini kemungkinan masih ada warga yang bergabung lagi dengan modal mandiri. Dari pengalaman selama 2 bulan ini keuntungan pasti ada karena Kambing penjualannya juga mudah. Apalagi jelang idul adha seperti ini “, tambah Akhsin.

Hal sama juga dikatakan Syarif yang juga mengelola peternakan kambing “ Ujung Kulon”. Ia menggambarkan rata rata kambing yang dibeli harganya sekitar Rp 2,5 juta . Setelah nanti dipelihara kambing kambing tersebut akan laku minimal Rp 3 Jutaan.

“ Ya kalau ditekuni pasti ada hasilnya. Memang untuk membuat kandang butuh biaya besar namun kandang ini kalau 10 tahun ya masih bisa dipakai . jadi menurut saya ternak kambing masih menguntungkan untuk dijalankan sebagai sambilan kerja sebagai petani”, kata Syarif sambil memberi pakan kambing.

Untuk pakannya karena di desa Mutih Kulon banyak lahan hijau maka pakan tidak usah beli . Sehingga untuk dua kali makan tinggal mencari rumput disekitar kandang. Untuk minumnya kambing tidak butuh air banyak . Selain dijual dalam bentuk kambing hidup limbah dari kotoran kambing ini juga bisa untuk pupuk organic . (Pak Muin).