Sebuah mobil terparkir di depan rumah warga
Jepara – Saat ini Dukuh Ndoro Payung desa Kaliombo kecamatan Pecangaan tak terisolir lagi . Mau hujan mau kemarau akses mobil masuk ke pedukuhan ini lancar. Padahal lima tahun ini mobil masuk ke desa ini jika musim kemarau tiba . Itupun harus lewat tanggul SWD II.
Namun semenjak Pemerintah kabupaten Demak membangun jembatan permanen dan lebar akhirnya musim penghujanpun warga pedukuhan ini bisa memarkirkan mobilnya di depan rumah. Warga mengucapkan selamat tinggal pada jembatan yang dahulunya berupa bambu dan bilah pohon kelapa.
“ Sebelum ada jembatan ini jika musim penghujan warga sini susah karena bangun rumah harus angkut matreal lewat jembatan yang tidak bisa dilewati mobil. Jadi warga sini taka da yang beli mobil . Namun semenjak dibangun jembatan Selatan ini beberapa warga sini ada yang beli mobil dan bisa diparkitr di depan rumah “, kata Nur Kholis warga dukuh Ndoropayung pada kabarseputarmuria Kamis 7/9/2023.
Nur Kholis menambahkan sebelum dibangun jembatan permanen warga desa lain yang lewat Dukuh Ndoropayung ini harus lewat jembatan bambu sepanjang kurang lebih 50 meter. Sekali jalan terakhir harus bayar Rp 1.000 sehingga PP bayarnya Rp 2.000. Jembatan itu dikelola desa dan pemasukannya untuk kas desa Tedunan Demak dan Desa Kaliombo Jepara.
“ Kalau di hitung jembatan bambu berbayar itu sudah puluhan tahun , ketika saya masih kecil jembatan bambu itu sudah ada. Mereka yang lewat adalah warga Demak yang ingin ke Jepara atau sebaliknya. Setelah ada jembatan permanen warga tak tagi keluar uang untuk menyeberang “, tambah Nur Kholis.
Namun ada yang disayangkan , Pembangunan jembatan permanen Selatan dukuh Ndoropayung tidak diikuti oleh Pembangunan jembatan sebelah Utara . Meski di bangun jembatan baru namun jembatan gantung tersebut tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Jempatan itu hanya bisa dilewati sepeda motor saja.
“ Seharusnya jembatan Utara ya harus menyesuaikan jembatan Selatan yang telah dibangun besar dan lebar. Sehingga kendaraan roda empat dari Demak bisa langsung lewat Dukuh kami. Awalnya warga gembira perkiraan akan dibangun jembatan besar. Tapi nyatanya hanya jembatan gantung yang sekarang kondisinya mulai rusak”, tutup Nur Kholis. ( Pak Muin )