Demak – Momen lebaran tanpa kue rasanya tak komplit karena ngobrol bersama keluarga pasti ada cemilan makanan. Ada beberapa kue khas lebaran yang dipastikan ada di meja tamu di hari Istimewa. Ada aneka kue kering dan basah produksi pabrik atau home industry.

Salah satu UMKM dki desa Jungsemi kecamatan Wedung yang membuat kue lebaran ini adalah “Raisa” milik ibu Munafidah warga RT 01 RW 03 . Usaha yang sudah dirintisnya 6 tahun ini mulai berkembang . Ada beberapa kue khas lebaran yang di tata di lemari kaca ruang tamunya.

Ada kue kering keciput atau onde onde ceplis , ada kue nastar yang terbuat dari kacang tanah, ada aneka peyek mulai dari peyek kacang tanah, peyek kacang ijo dan juga peyek udang . Selain itu ada juga kue bolu kering yang renyah dan ada beberapa yang lainnya .Selain kue lebaran ibu Raisa juga membuat kue kebutuhan harian seperti kue donat dan hamburger mini.

“ Kalau momen lebaran saya membuat kue kue lebaran seperti ini semuanya kue kering sehingga awet . Tetapi kalau  hari hari biasa saya membuat aneka kue pesanan dari catering basah maupun kering. Selain itu juga membuat kue donat dan hamburger untuk disetorkan ke sekolah sekolah “, ujar Munafidah pada kabarseputarmuria Minggu 31/3/2024.

Munafidah mengatakan , usaha pembuatan kue ini terinspirasi dari ibunya yang asli desa Jungpasir dan mempunyai usaha pembuatan kue khas lebaran ini. Ketika masih kecil ia sering membantu ibunya membuat kue kue itu.

Sehingga ketika usai mondok di Kajen dan menikah mendapatkan pujaan hatinya warga Jungsemi .Iapun terbersit membuka usaha membuat kue dengan dibantu suaminya. Meski awalnya penuh rintangan namun karena ketekunannya usaha itu berkembang sampai sekarang.

“ Ya dulu memang buatnya sedikit sedikit lalu makin lama pesanan terus bertambah. Kalau dihitung ya sudah 6 tahun saya dan suami membuat kue kue kering khas lebaran ini. Ini tadi sudah selesai membuat kue keciput suami bagian nggoreng “, tambah Munafidah.

Selain para pembeli datang ke rumahnya untuk mengambil pesanan kue lebaran. Banyak pula kue lebaran yang dikirim via paket. Selain warga Demak sendiri banyak warga luar kota seperti Kudus, Semarang, dan Jakarta yang memesan kue lebaran buatannya . Kebanyakan mereka adalah warga Demak yang kini tinggal diluar kota.

“ Untuk harganya kue lebaran ini tergantung bahan bakunya , kalau naik yang ikut naik kalau untuk kue keciput ini satu kilonya 75, kue nastar Rp 60 ribu dan untuk aneka peyek perkilonya  ribu 75 “, katanya lagi.

Usaha pembuatan kue yang dirintisnya selam 6 tahun ini menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga sehingga sudah ada ijin usaha . Adapun untuk sertifikat halalnya masih dalam proses pengurusan. Ia berharap kue buatannya bisa masuk ke toko toko atau super market di kota.     (Pak Muin)