Demak – Banjir Karanganyar menyebabkan lalu lintas dari Kudus ke Demak dialihkan lewat Welahan sehingga mengakibatkan jalur Welahan padat merayap. Sehingga pengendara dari Semarang  ke Jepara dan sebaliknya banyak yang lewat Wedung agar tidak terjebak macet,

Salah satu jalur yang cukup ramai dilewati pengendara  setelah Wedung adalah jalan raya Tedunan kemudian mengarah ke Jepara lewat Jembatan perbatasan Demak dan Jepara di des a ini . Jembatan kondisi sempit dan tidak bisa untuk bersimpangan ini menjadi padat dan harus antri.

Sebelum ada limpahan arus karena banjir jembatan ini kebanyakan yang lewat adalah sepeda motor . Namun setelah pengalihan arus lalu lalu lintas lewat Wedung banyak mobil yang lewat jembatan ini. Baik dari Semarang ke Jepara atau sebaliknya dari Jepara ke Semarang .

Sebenarnya masih ada satu lagi jembatan perbatasan di desa Kedungmalang kecamatan Kedung labupaten Jepara. Namun karena kondisinya rusak dan ambles banyak pemgendara yang memilih lewat jembatan di desa Tedunan ini.

Muis (60) warga desa Karangrandu yang setiap hari lewat jembatan ini mengatakan, jembatan memang kondisinya sempit hanya bisa dilewati satu kendaraan roda empat . Sehingga jika kondisi lalu lintas ramai terjadi antrian yang cukup panjang.

“ Udah lama jembatan ini dibangun , dulu awalnya gelogornya kayu jati dibangun sekitar tahun 1980a. Setelah itu tahun gelagar kayunya diambil kemudian digantikan cor beton sampai sekarang. Corny aitu udah ada 10 tahunan “,kata Muis penjual aneka makanan di Pasar Baru Kedungmutih.

Melihat kondisi ini Muis sebagai pengendara yang setiap hari lewat jembatan ini berharap ada pelebaran . Dengan dilebarkannya jembatan ini menambah kelancaran lalu lintas karena tanpa antri dan dilewati dari dua arah.

“ Ya untuk kelancaran lalu lintas harus ada petugas yang mengatur . Kalau tidak ada yang mengatur sering terjadi adu mulut karena sama sama berjalan dan ngotot ingin maju bersama. Akhirnya ada yang mengalah mundur agar lalu lintas kembali lancar “, tambahnya. (Pak Muin)