Misbahul Munir ( Tengah Baju batik )  dan Teman sesama pengacara Demak dalam satu kesempatan menangani sebuah perkara

Demak – Perjalanan karier Misbahul Munir sebagai seorang lawyer hingga memiliki kantor law firm sendiri bernama MUDA INTEGRITY PATNERSHIP tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan. Butuh perjuangan, kegigihan, serta keikhalasan dalam menjalani profesinya. Itu semua ia jalani dengan sepenuh hati dengan segala kekurangan dan kelebihan.

Setelah sekian lama malang melintang di beberapa Lembaga Bantuan Hukum, Kang Munir kini akhirnya buka kantor hukum sendiri, Menurutnya bangunlah mimpimu hingga menjadi nyata dan bekerja keraslah dengan ketulusan dan kejujuran dan semangat pantang menyerah, karena kesuksesan akan datang mengikutinya,” ucap pengacara yang akrab disapa Kang Munir memulai obrolan dengan jurnalis di wilayah kabupaten Demak, ketika menyambangi waktu peresmian kantornya.

Menurutnya untuk bisa berkembang, ia harus fokus serta mau belajar terus. Sebab, antara satu perkara dengan perkara lain punya tantangan tersendiri.Setelah kini menjadi membuka kantor hukum sendiri Kang Munir pun tidak akan pernah melupakan sejarah tentang dirinya di kala pertama kali berkecimpung sebagai seorang pengacara.

Pengalaman bertemu dengan seorang klien dari kalangan tidak mampu waktu masih aktif di YLBHI LBH Semarang justru menjadikan Kang Munir, semakin terpanggil melayani banyak orang, terutama dalam memberi pelayanan bantuan hukum dan kepastian hukum.

“Jadi begini ceritanya, saat saya mendampingi klien/ masyarakat ketika berhadapan dengan hukum, tiba-tiba ia minta makan dan uang saku untuk naik angkot ketika pulang nantinya, kata laki laki kelahiran Demak, mengenang kejadian itu.

Mendengar permintaan kliennya itu, Kang Munir jadi merasa iba. Tanpa banyak bicara lagi,ia memenuhi permintaan itu, bahkan tak jarang pula ketika usai bersidang ia makan bareng dengan klien dari bekal yang dibawa oleh klien/masyarakat tersebut.

“Dari situlah saya merasa ternyata dunia advokat itu tidak melulu bicara soal fee ya, tapi harus lebih memiliki hati dan mau berbagi dengan orang lain. Apapun kasus hukumnya kita harus dampingi dan itulah kesempatan kita untuk berbagi “, tambahnya

Ada cerita menarik lainnya yang dialami Munir saat mulai menapaki dunia pengacara profesional,  Lagi-lagi Munir kedapatan mendampingi klien seorang masyarakat yang keluarganya menjadi korban tindak pidana dan memang tidak punya uang sama sekali untuk membayar jasa pengacara, Tanpa pikir panjang, meski tanpa dibayar sepeserpun pengacara alumni Magister Ilmu Hukum USM  ini langsung menyanggupinya.

“Nah, singkat cerita perkara itu berjalan sesuai dengan kehendak clien tersebut papar Munir sambil menampakan wajah sumringah.

Jatuh bangun telah dilalui Munir dalam meniti karier di dunia advokat. Namun, semua itu justru memperkuat mentalnyal

“Saya banyak ditempa dari pengalaman. Belajar dari satu perkara ke perkara lain. Selain itu aktif dalam organisasi advokat, sehingga bisa ‘belajar’ dari para senior. Ketika ditanya makna dari nama MUDA INTEGRITY PATNER SHIP April 2024, Munir menjawab “Kebetulan Adek saya bernama Huda juga mulai berkecimpung di dunia advokat. Jadi, Muda punya makna ‘ Munir – Huda’. Sederhana tapi sangat bermakna sekali nama itu,” ujarnya sambil tersenyum.

 

Berusaha tampil sederhana itulah yang selalu dilakukan oleh Kang Munir, Apalagi tuntutannya sebagai seorang pengacara, dan sebagai ketua rukun warga di salah satu di desa Purwosari membuat dirinya lebih percaya diri dalam bersosialisai dengan Warga sekitar, maka ketika dia memutuskan buka kantor di kampung halamanya banyak masyarakat yang mendukungnya,

Bahkan banyak juga pejabat, APH (Aparat Penegak Hukum) dan tokoh tokoh di Kabupaten Demak ini yang mengapresiasi dan mengucapkan selamat dan sukses atas dibukanya kantor MUDA INTEGRITY ini, bahkan ketika awak media datang kekantor yang beralamat Jalan Pantai Morosari Desa Purwosari RT 02 RW 03 kecamatan Sayung kabupaten Demak ini, masih banyak karangan bunga yang menghiasi halaman rumahnya sebagai bentuk ucapan selamat. (