Mata air sendang Kamulyan Gemulung Jepara tempat bersejarah Pemandian Ratu Kalinyamat
Jepara – Salah satu obyek wisata skala desa di kecamatan Pecangaan adalah Sendang Kamulyan yang terletak di desa Gemulung kecamatan Pecangaan. Tempat ini merupakan tempat bersejarah karena Ni Ratu Kalinyamat sebelum bertapa di Bukit Donorojo mandi di mata air ini untuk menghilangkan bala.
Sejak dulu hingga kini mata air ini masih dirawat warga setempat . Air yang mengalir dari dalam tanah yang tiada henti terkumpul dalam kolam besar yang dari dulu warga menyebutnya sendang kamulyan. Nama kamulyan tersebut di berikan kepada tempat ini karena sendang ini di keramatkan oleh warga setempat.
Juru Kunci Sendang Kamulyan, Nuryanto menjelaskan tentang sejarah tempat ini, “Sebelum Jepara berdiri, ada peristiwa perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak yang menyebabkan Sultan Hadlirin, suami Ratu Kalinyamat, terbunuh oleh Arya Penangsang, ” Ujarnya.
Ia melanjutkan, “Setelah suaminya terbunuh, Ratu Kalinyamat bertapa atau melakukan tirakat di Sendang Kamulyan, ” imbuhnya.
Selain tempat untuk tirakat bagi para peziarah yang berharap sesuatu di tempat ini . Setiap harinya Sendang Kamulyan ini juga sebagai obyek wisata yang dikelola BUMDES setempat. Oleh karena itu di sini pengunjung bisa menikmati sejuknya suasana dan juga menikmati aneka makanan.
Kolam yang cukup luas itu selain menyediakan air untuk pengairan sawah dibawahnya juga dimanfaatkan pengunjung untuk mencari ikan dengan cara memancing. Tidak itu saja bagi pengunjung yang mempunyai hobi renang juga bisa masuk ke dalam kola mini.
Di hari hari libur tempat ini banyak di kunjungi warga sekitar dengan mengajak anggota keluarga untuk bersantai makan bersama di tempat ini. Sedangkan peziarah yang mempuntyai tujuan khusus bisa menghubungi juru kunci sendang lewat nomor telepon seluler yang tertera dalam banner di pintu masuk sendang Kamulyan.
Untuk menuju ke Sendnag Kamulyan ini banyak jalan . Lebih mudah mencarinya via google Map . Adapun jalan untuk menuju ke sendang kamulyan ini bisa dilewati kendaraan roda dua atau roda empat. Dari berbagai arah jalan sudah bagus tanpa ada kendala. Nah bagi yang belum pernah mengunjungi tempat ini dipersilahkan. ( Pak Muin)