Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Pati Agus Eko Wibowo
Pati – Rapat Koordinasi Pelaksanaan Penanganan Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrim Kabupaten Pati bersama mitra pembangunan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (04/03) pagi.
Kegiatan tersebut dihadiri Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Sekda Pati Jumani, Forkopimda Kabupaten Pati, Kepala Bapperida Pati Muhtar, Camat se Kabupaten Pati, mitra pembangunan serta Kepala OPD terkait.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPERIDA) Muhtar menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi penanganan ekstrem yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2022 ini dan juga untuk berkolaborasi berintegrasi terpadu dengan para mitra pembangunan untuk menuntaskan kondisi kemiskinan ekstrem yang masih tersisa di tahun 2024.
“Sehingga harapannya pada akhir tahun 2024 nanti kondisi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati 0 persen sesuai target Inpres nomor 4 tahun 2022” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Jumani memaparkan, bahwa amanat Inpres nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kebijakan dari Pemerintah Pusat harus selesai di tahun 2024 ini.
“Harus 0 persen. Dan itu menjadi mandat, amanat Pemerintah Pusat dan secara regulasi sudah ditetapkan. Data yang ada, di Kabupaten Pati pada 2022 ada 10 ribu sekian untuk kemiskinan ekstrem. Kemudian hasil evaluasi dan verifikasi verval kemarin yang dilakukan OPD semua bekerja sama dengan camat dan desa itu terakhir ada 3 ribu sekian, jadi tinggal 0.3 sekian persen,” paparnya.
Jumani bersyukur, bahwa tingkat kemiskinan secara umum di Kabupaten Pati masih dibawah tingkat kemiskinan provinsi dan nasional. Hal itu karena pada masing-masing OPD melakukan pendampingan di setiap kecamatan untuk melakukan verifikasi dan validasi di semua titik warga miskin yang kemudian dicarikan penyebab kenapa seseorang dinyatakan menyandang status kemiskinan ekstrem.
Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro berharap kerja keras semua pihak untuk menekan angka kemiskinan eksrem di Kabupaten Pati ini mampu terlaksana dengan baik pada tahun 2024 ini hingga 0 persen.
“Angka di kita masih kurang lebih 3 ribu sekian, namun demikian pada tahun ini kalau tidak salah akan dibuka (lowongan kerja) dari temen-temen HWI ( PT Hwaseung Indonesia / PT HWI 2 ) yang di Batangan, mudah-mudahan ini nanti bisa menyerap tenaga kerja kita yang berada pada zona kemiskinan ekstrem,” harapnya.
Ia menambahkan, dengan terserapnya tenaga kerja pada zona miskin ekstrem ini paling tidak akan dapat mengurangi pengangguran sehingga dapat dipastikan angka kemiskinan ekstrem dapat turun dan hilang.
Sampai saat ini banyak langkah konkrit pemerintah yang telah dilakukan baik melalui APBD maupun dana CSR, Baznas serta APBN untuk penanganan RTLH dalam menangani angka kemiskinan ekstrem ini.
Pada kesempatan ini, Pj Bupati Pati juga menyerahkan piagam penghargaan apresiasi kepada OPD dalam rangka pendampingan penanganan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Esktrem (P3KE) Kabupaten Pati tahun 2023.
Diantaranya adalah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, Bappeda Kabupaten Pati, Inspektorat Daerah Kabupaten Pati, Disperkim Kabupaten Pati, Disdukcapil Kabupaten Pati serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pati. (Aguspras/PO)