Jepara – Pengusulan  dibangunnya jalan tol Demak – Jepara telah dibahas sejak dua tahun yang lalu yaitu tahun 2022. Pengusulan ini disampaikan Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta melalui surat Nomor 050/3293 yang ditujukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggal 9 Agustus 2022 tentang trase jalan tol Demak–

Secara garis besar trase jalan tol Demak–Jepara yang diusulkan melalui Kecamatan Kedung (Jepara), hingga Kecamatan Tahunan (Jepara). Dengan dibukanya jalur tol ini, diyakini dapat meningkatkan potensi investasi di Kabupaten Jepara.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengusulkan trase atau rute alternatif dalam rapat pembahasan studi kelayakan pembangunan tol Jepara-Demak  .Pemerintah mengusulkan agar tol bisa melewati kawasan pantai Jepara. Mulai dari Kedungmalang dan berakhir di Protoyudan kota Jepara.Usulan ini disampaikan dalam rapat bersama dengan pemerintah terkait.

Kepala Bappeda Jepara Hasanuddin Hermawan mengungkapkan, Pj Bupati Jepara memberi arahan agar ada alternatif rute yang melewati pinggir pantai. Sehingga tol juga menyuguhkan pemandangan yang tidak membosankan karena melewati pantai Jepara.

Terkait usulan tersebut, muncul pertimbangan efektivitas dan dampak yang bisa ditimbulkan dari pembangunan.Lalu terkait luas wilayah, kecamatan mana saja yang dilewati, dampak sosial, ekonomi, pengangkutan barang, dan kemungkinan lain.

Karena melewati pantai, usulan tersebut akan mempertimbangkan dampak yang muncul karena melewati 17 desa. Mulai dari Kedungmalang, Kalianyar, Bulakbaru, Mantingan,Tegalsambi, dan terakhir di Protoyudan.

Hasanuddin mengungkapkan, usulan trase baru ini juga berdampak pada perubahan anggaran yang sangat signifikan. Ada selisih lebih dari Rp 7 triliun dari perencanaan trase pertama dan kedua. Trase pertama diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 12 triliun, sementara trase kedua diperkirakan mencapai Rp 20 triliun.

“Ini memang baru penjajakan, masih kategori pra feasibility study. Tapi dari usulan pertama dan kedua memang ada perbedaan sangat signifikan anggarannya karena berkaitan dengan perbedaan biologi tanah dan lain-lain. Kita pertimbangkan semua analisa dan dampaknya,” jelas Hasanuddin.

Hasanuddin mengungkapkan, usulan trase baru ini juga berdampak pada perubahan anggaran yang sangat signifikan.Ia mengakui, pemerintah telah melakukan beberapa kali komunikasi kepada calon investor. Dari hasil rapat tersebut, nantinya akan menjadi bahan materi untuk ditawarkan kepada investor yang berminat.

“Dari rencananya tol yang sudah tercantum di keputusan pemerintah pusat, panjangnya nanti sekitar 36,8 kilometer,” ungkapnya.