Kolam besar untuk tandon air kebutuhan bersuci Musholla Baitul Muttaqin desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten

Demak – Kekeringan saat ini masih melanda Demak utamanya di daerah Pantai sehingga kebutuhan air bersih harus disuplai dari bantuan atau membeli air. Selain rumah banyak tempat ibadah baik Masjid dan musholla yang tak ada air untuk bersuci . Sehingga pengurus harus mengisi kulah atau tempat wudhu dari air tangka.

Namun demikian Musholla “Baitul Muttaqin” desa Kedungmutih kecamatan Wedung saat ini air untuk bersuci jamaah masih lancar. Kebutuhan air untuk bersuci sejak dulu hingga sekarang tercukupi dari kolam yang berada di sebelah musholla. Kolam itu peninggalan orang orang dulu dn di rawat hingga sekarang . Semua kebutuhan bersuci jaaah dari kolam yang berukuran 8 meter persegi dengan kedalaman 4 meter.

“ Alhamdulillah meski kemarau panjang kolam ini tak pernah kering. Dulu kalau wudlu turun ke kolam namun setelah dibuatkan tempat wudhu khusus dengan keran . Jamaah yang wudhu menggunakan keran . Air dari kolam di pompa ke dalam tandon air”, ujar Ashari warga desa Kedungmutih RT 02 RW 02 yang rumahnya dekat dengan musholla Baitul Muttaqin Senin 18/9/2023.

Ashari mengatakan , ketika ramai ramai warga memasang pipa PDAM pengurus tidak mendaftar karena air dari kolam sudah cukup. Keberadaan kolam masih di rawat untuk temnpat penyimpanan air. Ketika musim penghujan air masuk ke dalam kolam sampai penuh. Setelah tidak ada hujan air tersebut dipompa setiap hari untuk kebutuhan bersuci jamaah.

“ Kemarau tahun ini memang cukup panas sehingga pipa PDAM sudah mati lebih setengah bulan . Banyak Musholla dan masjid yang mengandalkan air PDAM kini harus mengisi tandon airnya karena taka da air bersih. Untuk musholla Baitul Muttaqin ini air masih cukup”, tambah Ashari.

Terkait kekeringan di desanya Ashari menambahkan , saat ini banyak warga yang kesulitan air bersih utamana untuk kebutuhan MCK. Yang masih punya sumur gali memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan MCK. Yang tidak mempunyai sumur mereka banyak yang mengungsi ke rumah tetangga. Kalau kebutuhan air minum beli dari penjual air keliling perjrigen ini 30 liter Rp 5.000.

“ Saya saat ini sudah tak menyalur air PDAM lagi . Semua kebutuhan air untuk MCK dari sumur gali sejak dulu. Pernah menyalur PDAM namun karena bayarnya banyak akhirnya tak putus. Banyak tetangga yang sumur galinya di urug karena sudah menyambung PDAM. Sehingga sekarang mereka kesulitan air bersih “. Kata Ashari lagi.