Jepara – Kabupataen Jepara terletak dipinggir pantai sehingga para pengelana penyebar agama dari Timur Tengah banyak yang mendamparkan dirinya di Jepara. Sehingga Jepara kaya akan para wali Allah yang diyakini sebagai penyebar agama Islam waktu dulu. Mereka berbaur dengan warga hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di tempat mereka tinggal.
Salah satu penyebar agama Islam yang dimakamkan di desa Karangaji kecamatan Kedung adalah Syeh Abdur Rahman Azzaidi . Adapun pundhen atau tempat yang dikeramatkan di desa tersebut di sebut pundhen Sekilat . Entah mengapa disebut Sekilat belum ada bukti yang tertulis.
Pundhen sekilat lokasinya di RT 14 RW 4 dan letaknya di tengah-tengah pemukiman padat penduduk . Dulunya sebelum padat seperti yang sekarang pundhen ini dibawah pohon besar . Sisa sisa pohon besarnya masih ada meski tidak rimbun seperti dulu.
Kesan angker pundhen Sekilat saat ini tak terlihat lagi karena makama ini sudah didalam bangunan sehingga warga yang berziarah sangat nyaman. Malam haripun makam ini terang benderang karena ada lampu di dalamnya. Sehingga kapanpun dan siapapun bisa berziarah di makam ini.
Sapuan (50) warga desa Karangaji yang rumahnya dekat dengan pundhen sekilat mengatakan . Keberadaan makam ini sudah puluhan mungkin ratusan tahun yang lalu. Namun untuk nama yang dimakamkan di Pundhen tersebut baru diketahui ketika ia masih kecil.
“ Namanya Syeh Abdur Rahman Azzaidi yang memberi nama seingat saya Yik Muchsin dari Moga pemalang. Ketika itu saya masih kecil seusia anak SD. Tempat ini sudah lama diziarahi tidak hanya warga Karangaji namun juga warga luar sejak dulu “, kata Sapuan pada kabarseputarmuria Selasa 12/9/2023.
Pundhen Sekilat ini sejak dulu dan hingga kini masih dikeramatkan oleh warga desa Karangaji . Diwaktu waktu tertentu misalnya warga punya gawe atau hajat tertentu mereka mengadakann selametan di pundhen ini . Mereka berdo’a bersama sambil membawa makanan untuk di makan bersama.
“ Misalnya ada orang sakit selain dibawa ke dokter atau rumah sakit warga memohon do’a di pundhen ini . Begitu juga punya hajatan mantua tau sunatan warga slametan disini memohon keberkahan ke pada Allah SWT”, tambah Sapuan.
Bangunan pundhen sekilat menurut Sapuan hasil swadaya masyarakat dan juga bantuan dari pemerintah desa Karangaji. Warga yang kebanyakan hidup dari nelayan itu mengumpulkan dana sedikit demi sedikit. Setelah terkumpul baru dilaksanakan dan saat ini kondisi sudah bagus dan nyaman untu berziarah.
Bagi anda siapa saja dan kapan saja bisa berziarah ke makam ini .Makam ini terbuka 24 jam jika pintu Tengah tettutup peziarah bisa lewat pintu samping . Adapun lokasinya di RT 14 RW 4 desa Karangaji. Agar langsung bisa ditempat anda bisa tanya kepada warga setempat. ( Pak Muin )