Jepara – Desa Merdeka : Nama Hamzah Asrofi (55) bagi sesama pengelola Kelompok Bimbingan Ibadah Haji di Jepara tidak asing lagi. Hamzah yang pernah mukim di Makkah 7 tahunan ini dikenal sebagai pengelola KBIH dengan jamaah terbesar lima tahun terakhir ini. Setiap pemberangkatan haji jamaah yang dikawal ke tanah suci lebih 100 orang dari berbagai wilayah di Jepara. Dan itu terus berulang setiap tahun pemberangkatan haji.

“ Alhamdulillah tahun 2014 ini saya membimbing jamaah haji 160 orang , dan kalau tidak ada aral melintang Jum’at 12 September ini berangkat dari pendopo kabupaten tergabung dalam kloter 33 bersama beberapa KBIH dari Jepara “, Ujar Hamzah Asyrofi pimpinan KBIH “ Al-Firdaus yang berkantor di desa Srobyong RT 04 RW 01 kecamatan Mlonggo Jepara pada FORMASS, Senin (8/9).

Hamzah mengatakan dia mendirikan KBIH sekitar tahun 2002 setelah beberapa kali mengantarkan jamaah umroh dan haji “sandal jepit”. Selain itu juga di dorong oleh pentingnya bimbingan terhadap jamaah haji yang berusia lanjut dan juga yang kurang memahami tentang ibadah haji. Modal itulah yang mendorong ia mendirikan KBIH Al-Firdaus.

Setamat mondok dibeberapa pondok pesantren di Jawa Tengah , ia berangkat ngaji ke Makkah menimba ilmu lewat Umroh sandal jepit. Ketika rombongan umroh pulang iapun terus mukim di Makkah menunggu haji sambil ngaji di beberapa ulama di Makkah. Di Makkah iapun ditampung oleh sesama mukimin sehingga ia dapat terus menimba ilmu. Ketika tiba waktu haji iapun melaksanakan ibadah haji.

“ Alhamdulillah di sana saya bertemu dengan banyak santri Demak yang sudah menjadi Syeh . Sehingga setiap waktu haji saya bisa melaksanakan ibadah haji sambil membantu syeh yang juga mengatur jamaah haji yang kebanyakan dari Indonesia”, lanjut Hamzah Asyrofi yang kelahiran Demak Kota Wali.

Dari pengalaman nyantri di Makkah itulah ia tahu manajemen pengelolaan ibadah haji. Meskipun demikian dalam mengelola haji ia juga pernah tertipu oleh sesama lembaga pengelola haji dan umroh. Ketika itu ia belum mendirikan KBIH sehingga jamaah haji yang ia rekrut diikutkan kelompok lain . Ketika akan pelunasan lembaga itu menghilang dengan mengondol uang para jamaah.

“ Untungnya ketika kami lacak jamaah haji kami sudah ada visa. Akhirnya kamipun menutup semua uang jamaah yang di bawa lari dengan uang pribadi. Meskipun saya dirugikan namun jamaah kami tetap bisa berangkat. Kami jualkan tiga mobil untuk membayar BPIH yang dibawa lari pengelola haji yang tidak bertanggung jawab itu “, tambahnya

Dari pengalaman itulah setelah mengelola KBIH “Al-Firdaus” ini ia selalu menjaga amanah dari para jamaah haji yang diberangkatkan. Berapapun uang yang diterima dari para jamaah haji diterangkan secara transparan penggunaannya. Bahkan ia juga siap mencarikan dana talangan untuk menutup pelunasan BPIH . Untuk pembayaran bisa diatur secara musyawarah.

Selain itu dia juga membuka kantor kantor cabang di beberapa kecamatan untuk mendekatkan jamaah dengan KBIH. Beberapa kantor cabang diantaranya di desa Purwogondo untuk kecamatan Kalinyamatan. Desa Jondang untuk kecamatan Kedung . Desa Mantingan untuk kecamatan Jepara dan sebagai koordinasi berpusat di Desa Srobyong RT 04 RW 01. Jamaah tinggal pilih dimana ia akan mengikuti bimbingan atau pelatihan.

“ Dalam setiap pelatihan kami selalu datang ke kantor cabang untuk memastikan koordinasi kami dengan para jamaah. Sehingga mereka benar-benar mendapat bimbingan tentang ibadah haji, kami mengatur jadwal agar bisa face to face dengan jamaah “, kata Hamzah yang dulu pernah berusaha dibidang perkayuan.

Hamzah mengatakan keberhasilan merekrut jamaah terbesar di tahun 2014 bukan hasil jerih payahnya semata. Namun hal itu merupakan kerjasama dalam satu tim . Selain itu juga dari menjaga amanah yang telah diberikan jamaah pada tahun-tahun sebelumnya . Mereka akan menjadi pemasar-pemasar tanpa bayaran setelah mengalami perjalanan haji dengan rombongannya.

Oleh karena itu ketika dalam Forum Komunikasi antar KBIH ada usulan membagi jamaah . Dia kurang menyetujui usulan tersebut hal ini berkaitan dengan kinerja KBIH itu sendiri. Selama KBIH kinerjanya bagus dalam melayani jamaah maka KBIH itu tidak akan ditinggal oleh para jamaahnya. Ini terbukti pada KBIH yang ia pimpin.

“ Kinerja itu diawali dengan pembimbingan di tanah air di mulai dengan pengawalan berkas-berkas, pelatihan , pelunasan dan persiapan. Di tanah suci juga demikian bagaimana para jamaah haji itu bisa beribadah dengan aman ,lancar dan sempurna. Sampai di tanah air kembali juga kita kawal terus “, papar Hamzah yang pernah mondok di Magelang dan Kediri.

Nah bagi calon haji di Jepara yang akan berangkat haji tahun 2015 fihaknya dengan pintu terbuka menerima kedatangan para calon jamaah haji di kantornya. Selain itu petugas dari KBIH juga siap menjemput ke rumah memberikan informasi selengkapnya mengenai bimbingan ibadah haji di KBIH “ Al-Firdaus”. Untuk jelasnya bisa datang ke secretariat di desa Srobyong RT 04 RW01 Mlonggo Jepara atau kontak di no HP : 085 290 375 959. (Muin)