Jepara – Harga garam yang turun terus membuat petambak garam mulai menyimpan garamnya di dalam Gudang. Gudang gudang garam yang kosong kini mulai diisi kembali sebagai simpanan. Selain itu juga sebagai cara untuk menekan harga garam yang selalu turun dengan cepat. Pantauan harga garam dilahan dekat jalan raya perkeranjang ( 80 kg ) Rp 100-120 ribu tergantung kualitas.
Gudang gudang garam yang rusak kini mulai diperbaiki . Bagi yang belum mempunyai gudang hanya menempatkan garam di tanah lapang. Setelah terkumpul banyak barulah di buat gudang garam . Selain itu ada pula yang menyimpan garam ditempat lain yang lebih aman dipinggir jalan raya.
Tasliman (65) Petambak garam dari desa Tanggul Tlare kecamatan Kedung mengatakan , tahun ini harga garam bagus ketimbang musim garam tahun yang lalu. Selain itu perolehan garam baginya juga lebih banyak tahun ini. Cuaca bagus rob tidak begitu tinggi sehingga ia bisa panen dengan maksimal.
“ Tahun kemarin saya hanya dapat garam puluhan keranjang garam saja . Rob terlalu tinggi sehingga tambak tergenang air tidak bisa panen maksimal. Tahun ini panen lebih awal dan harga cukup bagus. Perolehan tahun ini bisa untuk ongkos sewa dua tahun “, aku Tasliman pada kabarseputarmuria Rabu 30/8/2023.
Agar petambak garam mempunyai hasil yang lebih maka petambak garam menurut Tasliman harus menyimpan garam jika harga mulai murah. Dengan menyimpan garam tersebut dipastikan ada kenaikannya jika musim penghujan tiba. Apalagi jika hasil panen tidak begitu banyak karena musim kemarau pendek atau banyak hujannya.
“ Tahun ini harga garam masih bagus karena bulan Agustus pertengahan panen harga garam masih laku Rp 120 ribu perkwintal . Padahal musim kemarau yang sudah sudah jika waktunya panen raya harga garam hanya laku dibawah Rp 50 ribu “, tambah Mbah Tasliman.
Mbah Tasliman menambahkan ia tidsak mempunyai lahan garam .Namun setiap tahun dipastikan ia selalu menggarap atau membuat garam. Dengan cara sewa lahan milik orang lain ia menghidupi keluarganya dengan membuat garam. Terhitung ia lebih 30 tahun menggarap tambak sehingga ia tahu prospek usaha membuat garam ini.
“ Dibandingkan dengan menggarap lahan sawah menggarap lahan tambak lebih menguntungkan. Menggarap sawah untungnya kecil resiko besar tetapi membuat garam resiko kecil hasilnya lebih banyak “, ungkap Mbah Tasliman. (Muin)