Demak – Ada perintah bahwa belajar itu kewajiban bagi umat manusia dan belajar itu mulai dari ayunan sampai liang kubur. Melihat halk itulah maka didirikanlah Masjlis Taklim Walmujahadah Jabal Alam di desa Kedungkarang kecamatan Wedung. Di tempat inilah digelar pengajian utamanya untuk orang tua sehingga lebih memahami ilmu agama Islam.

“ Salah satu tujuan pendirian Majlis taklim ini adalah memberi pengetahuan agama Islam kepada warga desa Kedungkarang terutama orang tua. Dulu sebelum Gedung ini dibuat ngajinya di rumah saya. Namun setelah Gedung Majlis Taklim ini ngaji pindah ke tempat ini “, kata K. Abdur Rouf pimpinan sekaligus penggagas berdirinya Majlis Taklim Mujahadah Jabal Alam pada kabarseputarmuria Jum’at 25/8/2023.

K.Abdur Rouf mengatakan , untuk kitab yang dibaca pada pagi itu adalah Tafsir Jalalain dan sudah sampai surat Al An’am. Seperti lazimnya santri yang ngaji di pondok orang tua yang hadir ke pengajian ini membawa kitab dan pena. Adapun pembelajarn dengan system sorogan yaitu guru membaca kitab dan maknanhya lalu santri menulis dalam kitab. Beberapa santri mnemang ketika mudanya pernah mondok.

“ Untuk yang Jum’at pagi ini kita gelar ngaji kitab ala pondok pesantren . Santri datang Sudha membawa kitab yang dibaca guru. Selanjutnya santri mendengarkan lalu menuliskan makna atau arti yang dibacakan guru. Hari ini tak seberapa yang ngaji kalau ramai ada dua puluh santri. Berapapun santri yang hadir kita tetap belajar bersama “, tambah K. Abdur Rouf yang sering juga mengisi pengajian umum di berbagai acara.

Selain ngaji kita Jum’at pagi ada jadwal belajar di Majlis taklim ini diantaranya , Kamis malam Jum’at sehabis shalat isya’ ngaji kitab Hikam jus 2, selapan sekali digelar mujahadah thariqoh sadzaliyah Parakan Temanggung dengan kitab Anwarul Qudsiyah. Selanjutnya bakdal maghrib malem Kamis anak anak TPQ tabarukan baca shalawat Nariyah dan setiap Sabtu siang mulai jam setengah dua diadakan pengajian ibu ibu d sekitar Majlis taklim.

“ Kita berharap tempat ini bermanfaat untuk umum dan selanjutnya bangunan ini berkembang dengan bisa membangun lantai dua . Dengan adanya lantai dua ini ke depan santri bisa tinggal di pondok sehingga majlis taklim ini bisa berkembang lebih besar lagi “, harap K. Abdur Rouf.

Terkait nama Jabal Alam menurut K. Abdur Rouf bukan dia yang memberi nama tersebut namun hasil sowan ke KH. Khaedar Muhaimainan di Temanggung. Awalnya setelah ada krenteg membuat majlis taklim ia sowan ke Temanggung untuk minta petunjuk. Selain diberi ijazah yang harus diamalkan putra KH. Muhaimainan Gunardo dan sekaligus cucu K.Subkhi memberikan nama “Jabal Alam” .

“ Alhamdulillah dengan pengamalan ijazah tersebut kita mengumpulkkan dana sedikit demi sedikit dan akhirnya jadi Gedung Majlis taklim dan Mujahadah Jabal Alam. Kita tempati sudah ada satu tahun . Memang belum jadi sempurna masih terus penyempurnaan semoga ke depannya lantai dua bisa terbangun agar kegiatan taklim dan mujahadah bisa berlangsung dengan lancar”, harap K. Abdul Rouf. (Muin)