Jepara – Bekerja adalah kegiatan sehari hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga . Selain itu bekerja juga sebagai ladang untuk beramal . Itulah yang dikatakan M.Ustukhori warga desa Kedungmalang kecamatan Kedung penjual bakso dan Mie keliling. Ia rela alih profesi dulunya sebagai nelayan.
Pria kelahiran desa Kedungkarang Demak ini sudah lima tahun berjualan bakso keliling . Keluar dari rumah sekitar pukul 13.00 dan kembali ke rumah paling malam pukul 21.00. Daerah penjualannya mulai dari desa Kedungmalang hingga desa Panggung yang merupakan desa nelayan.
Pilihannya berjualan bakso dan Mie keliling ini bukan tanpa alasan . Selain kerja di darat dengan berjualan bakso ia setiap hari bisa beramal terutama kepada anak anak. Lho kok bisa gimana caranya ?
“ Dengan berjualan bakso ini saya setiap hari bisa memberi pentol bakso 1 atau 2 kepada anak anak. Kebanyakan mereka yang uangnya pas pasan atau kurang. Mestinya ya tidak bnisa beli bakso karena minimal beli bakso harus Rp 4.000 . Kadang kadang uangnya hanya Rp 2 ribu atau Rp 3 ribu jadinya ya tetap saja layani “, kata Ustukhori pada kabarseputarmuria Rabu 21/6/2023.
Ia menambahkan kemampuannya membuat bakso dan mie ini tidak ada yang mengajarkan secara langsung. Iseng iseng ia membuka youtube di HP yang berisi tutorial membuat bakso. Dari belajar lewat HP itulah ia memberanikan membuat bakso dan mie. Meski awalnya harus banyak tester akhirnya ketemu resep yang pas.
“ Ya intinya jika mau belajar pasti ada jalan. Memang harus coba berkali kali agar ketemu rasa yang pas . Setelah berjalan akhirnya ketemu rasa yang pas dan sesuai dengan pelanggan . Kalau masih kurang pas pelanggan dikasih kesempatan menambah bumbu sendiri “,imbuh Ustukhori.
Berjualan bakso dan mie keliling bagi Ustukhori lebih nyaman jika dibandingkan dengan kerja sebagai nelayan. Selain penghasilan yang bisa di harapkan setiap harinya ya lebih ringan karena kerja di darat. Meski sudah lima tahun berjualan keliling ia belum ingin pindah kerja yang lain.
“ Penghasilan pasti ada namun hasilnya bisa naik dan bisa turun tergantung panjualan harian. Jika semua habis baik bakso dan mie ayam bisa bawa uang Rp 750 ribu kotor. Adapun keuntungannya ya sekiar 20 persen. Kalau dirata rata Rp 100 ribu bersih ya dapat “, aku Ustukhori.
Terkait modal berjualan bakso keliling untuk belanja harian tidak lebih Rp 1.000 . Yang banyak ya untuk buat gerobag dan juga motor untuk keliling. Untuk motornya cukup motor tua yang sehat sehingga harganya tidak mahal. Paling besar sekitar Rp 5 jutaan dan untuk buat rombong bakso di belakang motor paling banyak sekitar Rp 2 jutaan. ( Muin )