JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah atau Hari Idul Adha bertepatan 9 Juli 2022. Penentuan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelas Tarijh dan Tajdid. “Idul Adha (10 Dzulhijjah1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M,” bunyi Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah dikutip pada Senin (20/6/2022).
Sedangkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Sedangkan, Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah 1443 Hijriah/2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
“Awal bulan Zulhijah 1443 H jatuh pada Jumat Pon tanggal 1 Juli 2022,” kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf melalui kanal YouTube TVNU, Rabu (29/6/2022).
Awal bulan Zulhijah tersebut, kata Yahya, ditetapkan seusai PBNU melakukan pemantauan di 55 titik di yang tersebar di seluruh Indonesia. Keputusan itu dituangkan dalam surat resmi PBNU yang ditandatangani Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Katib Aam Ahmad Said Asrori, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf.
Untuk diketahui, mulai 2022 ini Lembaga Falakiyah PBNU menerapkan kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU) baru dalam menentukan kriteria hilal, yakni kriteria tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
Sebagai informasi, dengan hasil malam ini, maka NU akan menjalani Hari Raya Idul Adha sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah namun berbeda dengan Muhammadiyah yang telah menetapkan menetapkan 10 Zulhijah 1443 H atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.