Jepara – Jika anda jalan jalan ke desa Dongos kecamatan Kedung anda akan menemui pasar yang terletak di perempatan jalan . Pedagang berjulan di keempat arah. Ada yang berjualan lesehan di tanah ada pula yang berjualan di kios atau lapak atau meja meja.
Orang menyebut pasar inoi Pasar Nggremeng. Entah mengapa disebut “nggremeng” yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya bergumam. Namun ada sedikit info yang didapatkan kabarseputarmuria. Disebut “Nggremeng” karena dulunya pasar ini yang berjualan hanya sedikit dan waktunya cukup singkat.
Pasar ini menurut Rudi salah satu pedagang sudah lebih 20 tahun ada. Dulunya yang berjulan hanya beberapa saja dan dagangan digelar dipinggir jalan . Namun seiring demngan perkembangan jaman jumlah pedagang makin banyak . Selanjutnya pedagang berjualan di halaman rumah warga.
“ Pedagang terus bertambah setiap waktu . Warga sekitar merelakan halaman rumahnya untuk ditempati para pedagang . Beberapa tahun kemudian dibangun lapak lapak atau kios kios oleh pedagang. Jadi bayarnya sewa tempat tidak ke desa namun ke warga “, kata Rudi yang berjualan ika Warga Sowan Lor yang berjualan ikan semenjak 6 tahun yang lalu.
Rudi menambahkan setiap pedagang setiap harinya dikenakan sewa tempat sebesar Rp 2.000 dengan pembayaran harian dan bulanan. Adapun bangunan atau meja lapak pedagang membuat dengan biaya sendiri. Untuk pengelolaan Parkir juga di kelola warga setempat.
Para pedagang Pasar “Nggremeng” menjual berbagai kebutuhan sembako dan lainnya . Mulai dari kebutuhan bumbu dapur, sayuran , ikan , daging , buah dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Adapun pasar mulai berkegiatan sejak pukul 05.00 dan puncaknya sekitar pukul 09.00.
Uniknya di pasar ini banyak jajanan jadul yang sekarang masih populer. Seperti gethuk , horog-horog , cethot dan masih banyak lagi yang lainnya. SElain itu ada juga ketela pohon atau pohung, ketela rambat , kenthoreng , serta polo pendem lainnya. Selain itu ada juga yang jualan jajanan kekinian. ( Muin)