Bogor – Desamerdeka :Pertumbuhan ekonomi bangsa dapat didukung penuh dengan adanya pengembangan kewirausahaan. Seminar “Dari Desa Untuk Indonesia” dan Deklarasi Gerakan Indonesia Bangun Desa hadir dalam rangka menumbuhkan dan menularkan semangat untuk menghidupkan desa sebagai peran utama pembangunan nasional kewirausahaan. Pembangunan nasional tersebut tentunya membutuhkan berbagai dukungan dari banyak pihak, seperti pemerintah, perbankan, swasta, dan media. Integrasi dari berbagai pihak dibutuhakan agar pembagunan berjalan secara komprehensif dan berkelanjutan. Hal ini semakin didukung dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa yang menegaskan adanya alokasi dana dari APBD dan pusat untuk pembangunan sebesar Rp 42 trilyun untuk 72.000 desa atau jika dibagi rata setiap desa memperolehRp 600 juta.
Seminar yang diadakan oleh Yayasan Bina Desa Indonesia ini bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (BEM FAPERTA IPB) dimulai pukul 13.30-16.15 WIB bertempat di Gedung Andi Hakim Nasution Kampus IPB. Seminar ini menghadirkan pembicara utama antara lain Gun Soetopo (Owner Sabila Farm), Achmad Febriyansyah (Head of HRD Region PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.), dan Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec (Pakar Ekonomi Koperasi). Kemudian, hadir pula pembicara aktif yang menanggapi materi dari pembicara utama, yaitu Dr. Ir. Anton Apriyantono, MS. (Menteri Pertanian RI 2004-2009), dan Diki Saefurohman (Presiden Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) selaku perwakilan mahasiswa. Seminar membahas mengenai upaya menjadikan desa sebagai basis pertumbuhan dan mendukung pembangunan nasional, salah satunya melalui sektor pertanian.
Dalam sambutan Direktur Yayasan Bina Desa Indonesia, Bachtiar Firdaus menyampaikan bahwa “Kita harus mengembangkan desa, karena desa adalah rumah kita sendiri. Pemuda memiliki kontribusi yang besar untuk membangun bangsa melalui pedesaan.” Sementara Prof. Dr. Ir. Yonni Koesmaryono, M.S (Wakil Rektor IPB) dalam sambutannya mewakili Rektor IPB juga turut menyampaikan bahwa program-program pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa harus disinergiskan secara massive keseluruh elemen, sehingga pertanian bisa diminati oleh banyak orang.
Sebagai pembicara utama, Gun Soetopo menyampaikan, “Pemuda harus terjun langsung di wirausaha pertanian. Pertanian yang variatif dan dinamis bisa memberikan gairah bagi para pemuda untuk menekuni usaha agribisnis. Pengangguran tahun 2012, ada 7.390.000 orang, diantaranya pengangguran intelektual sebanyak 610.000 orang yang terdiri dari D1, D2, D3 sebanyak 190.000 orang, S-1 sebanyak 420.000 orang”. Achmad Febriyansyah sebagai perwakilan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk., yang mensponsori Indonesia Bangun Desa juga menyampaikan bahwa perusahaannya berusaha untuk membeli beras dari petani dengan tidak mengakuisisi lahan petani. Bukan hanya sekedar sebagai distributor, perusahaan tersebut juga melakukan processing dan packaging sehingga meningkatkan nilai jual beras bagi masyarakat. Kemudian, Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec menyampaikan bahwa koperasi (Co-operative Entrepreneurs) sangat penting peranannya dalam pengembangan dunia agribisnis di Indonesia. Karena koperasi sering diterapkan pada UMKM, populasi usaha mikro merupakan yang dominan dibandingkan dengan usaha lainnya, tahun 2011 telah mencapai 54.559.969 unit.
Dr. Ir. Anton Apriyantono, MS., turut menanggapi bahwa jumlah entrepreneur di Indonesia masih kurang jumlahnya. Untuk bisa maju Indonesia membutuhkan jumlah pengusaha mencapai 2% dari total jumlah penduduk, khususnya sektor pertanian. Pemuda Indonesia harus diperkenalkan dengan kegiatan-kegiatan pertanian yang diharapkan bisa menjadi pemimpin dan memiliki idealisme. Setiap peluang-peluang bisnis pertanian harus ditangkap dengan baik oleh para pemuda.
Selepas seminar, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi “Gerakan Indonesia Bangun Desa” yang dipimpin oleh Diki Saefurohman dan didampingi oleh salah satu peserta Indonesia Bangun Desa Angkatan Ke-1 yaitu Restu Setyo Wicaksono. Gerakan ini merupakan gerakan yang berkomitmen untuk melahirkan sumber daya manusia unggul yang berkarakter wirausaha, memberdayakan msyarakat desa secara berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya desa serta memaksimalkan potensi desa di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan sebagai usaha untuk menggerakkan perekonomian masyarakat desa. Para pembicara utama dan pembicara aktif turut serta menjadi deklarator Gerakan Indonesia Bangun Desa. Naskah deklarasi ditandatangai oleh Ir. Anton Apriyantono, MS., (Menteri Pertanian RI 2004-2009), Dr Ir. Abdul Munif M.Sc Agr (Dewan Pembina Yayasan Bina Desa Indonesia), Restu Setyo Wicaksono (peserta IBD Angkatan Ke-1), serta Diki Saefurohman (perwakilan mahasiswa). Melalui gerakan ini diharapkan dapat membangkitkan optimisme untuk menjadikan pemuda sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional dari desa untuk Indonesia.