Yogyakarta – Desa Merdeka : “Bos. mbok sleman kuwi ora usah dibantu pupuk..wae. nanging brantas hama. utamane tikus..gilo do ra panen..menawi kepareng nyuwun no hp.pak mentri pertanian”
Siapa sangka barisan teks tersebut merupakan sms keluhan dari Suroyo (53), kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ia adalah warga Tebon, Sidoluhur, Kecamatan Godean-Sleman yang berprofesi sebagai pengecer pupuk dan petani cabai. Kenekatan Suroyo mengirim SMS kepada Dahlan, dipicu rasa iba melihat sawah tetangganya gagal panen akibat serangan tikus.
Berbekal nomor yang diberikan seorang rekanan distributor pupuk, ia kemudian berkirim sms tersebut tertanggal 10 Juli 2013, kepada Dahlan Iskan.
“Saya tidak tega melihat mbah-mbah menangis karena sawahnya gagal panen dimangsa tikus. Desa ini sudah empat tahun tidak panen, karena diserang hama tikus. Selain iba melihat nasib petani di daerahnya saya lihat sosok Dahlan Iskan rajin turun kebawah untuk menyapa petani. Maka dari itu, akhirnya saya memberanikan diri mengirim pesan kepada beliau,” ungkapnya saat ditemui wartawan, Jumat (03/01/2014) siang.
Tak disangka pada hari yang sama ia mendapat balasan dari Mantan Dirut PLN ini
“Desa / Kecamatan mana pak? Kami punya brigade pemberantasannya,” balasan Dahlan melalui SMS.
Gayung pun bersambut, sejak sms yang dikirimkan olehnya, Suroyo banyak menerima telepon, terutama pihak Brigade Pemberantasan yang digawangi oleh Perusahaan BUMN Petrokimia Gresik. Pertemuan dan berbagai survei pun dilakukan oleh tim tersebut.
Pada 28 Juli 2013 Dahlan datang dan ikut gropyokan tikus. Pada kesempatan itulah, Suroyo kali pertama bertemu dengan Menteri BUMN. Takut dimarahi, perasaan itu yang menggelayutinya. Dirinya was-was, jikalau bahasa smsnya yang seperti itu membuat Dahlan tersinggung. Namun ternyata Bekas bos media ini memaklumi perbuatanya.
“Saya Tak mengira Pak Dahlan turun ke desa. Pada saat bertemu pertama kali saya takut, jangan-jangan beliau marah karena saya sms seperti itu. Tetapi kenyataannya tidak, beliau memaklumi perbuatan saya. Malahan Pak Dahlan bilang, hal itu untuk kepentingan rakyat juga,” tuturnya.
Selepas momen tersebut, Desa Sidoluhur mendapatkan bantuan berupa pelatihan teknologi tepat guna TBS (trap Barrier System) untuk mengatasi tikus. Selain itu Persawahan desa tersebut juga mendapat bantuan pupuk. Dampaknya luar biasa, desa yang tidak panen selama empat tahun, Jumat (03/01/2014) berhasil panen raya padi.
Dahlan Iskan untuk kedua kalinya mengunjungi pedesaan tersebut, dan ikut memanen padi jenis inpari 19 dengan capaian 8-10 ton/ha. Sebelum Desa Sidoluhur dikenalkan sistem tersebut, petani hanya mampu menghasilkan 4-5 ton/ha sekali panen. Dengan TBS petani dapat memusnahkan 13.000 hama tikus berhasil ditangkap.
Pada acara yang dihadiri Gubernur DIY dan 1200 undangan, Suroyo didaulat naik panggung serta berbincang dengan Dahlan Iskan. “Mana itu yang kirim sms kepada saya, Pak Suroyo hadir tidak ini, ayo naik keatas panggung. Tanpa sms dia mungkin saya tidak bisa datang kesini,” ucapnya.
Mendengar namanya dipanggil, Suroyo pun lekas menuju panggung setengah berlari. Kali ini raut mukanya menunjukan keseriusan dan bangga. Diatas panggung ia tak henti-hentinya menyampaikan rasa terimakasih karena kepada Dahlan karena telah mengajari warga disitu ketrampilan untuk menghalau hama tikus.
“Terimakasih Pak Dahlan karena sudah mengajari petani disini untuk mengatasi hama tikus. harapan kami program ini dapat dilanjutkan,” tuturnya.
SMS Kedua
Menurut Suroyo, itu bukan kali pertama ia mengirimkan pesan singkat kepada sang menteri. Pada tahun 2012 lalu dirinya sudah mengirim sms serupa namun tidak ditanggapi.
“Saya sebenarnya sudah pernah mengirim sms pada tahun 2012, namun sayang tidak mendapatkan balasan. Baru pada sms kedua sms saya dibalas. Mungkin beliau sedang sibuk,” terang ayah dari tiga putri ini.
Sebelum menyempatkan diri mengunjungi desanya untuk kedua kali, Dahlan Iskan mengirimkan sebaris sms yang berisikan sanjungan kepada Suroyo.
“Pak Suroyo trims ya, berkat sms bapak petani Godean berhasil akan panen tgl 3 nanti. sudah 4 tahun gagal Panen.”
Saat disinggung mengenai berapa nomor Dahlan Iskan, Suroyo menolak memberikannya kepada siapapun termasuk pewarta Tribun. “Jangan nomor Pak Dahlan rahasia, saya juga sudah diwanti-wanti oleh pejabat untuk tidak menyebarkannya. Harus ikut prosedur dulu,” ungkapnya. (tribunnews)