Jepara – Pemerintah meberikan kesempatan seluas luasnya untuk siswa yang kurang mampu melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi . Awal program meluncur namanya BIDIK MISI ( Beasiswa Pendidikan Miskin Berprestasi ) , namun saat ini menjadi KIP ( Kartu Indonesia Pintar ) Kuliah. Ratusan ribu  siswa di seluruh Indonenesia telah memanfaatkan program ini hingga menjadi sarjana.

Peluang ini juga ditangkap oleh Madrasah Aliyah “ Safinatul Huda” yang berlokasi di desa Sowan Kidul kecamatan Kedung. Sekolah lanjutan atas di desa ini memanfaatkan betul program KIP kuliah ini . Hasilnya setiap tahun siswa dari sekolah ini melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi tanpa membayar karena dibiayai negara lewat program KIP Kuliah. Sampai saat ini setidaknya ada puluhan siswa yang sudah lulus jadi sarjana dari sekolah ini

“ Alhamdulillah setiap tahun pasti ada siswa dari MA Safinatul Huda yang mendapatkan beasiswa kuliah dari program KIP kuliah ini. Untuk tahun 2021alah ada 15 siswa kami yang lolos program ini. Ada yang di IAIN Kudus , UIN Walisongo Semarang , UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ada yang juga kuliah di UNNES berkat program Kuliah Gratis dari Pemerintah:, kata Sholihin Kepala MA Safinatul Huda pada kabarseputarmuria.com  Kamis (24/3).

Lab Komputer MA Safinatul Huda Sowan Kidul Jepara

Sholihin menerangkan , MA Safinatul Huda desa Sowan Kidul ini berdiri tahun 2007 dan lulusan pertama kali 2010 . Dari lulusan pertamakali tersebut ada salah satu siswa MA Safinatul Huda yang memperoleh nilai tertinggi se Jawa Tengah. Namanya Suwandi warga desa Sowan Kidul dank arena Suwandi inilah nama MA Safinatul Huda menjadi terkenal karena dipromosikan oleh Bupati Jepara lewat Suwansi di ssebuah acara pengajian di lapangan Bugel Jepara.

“ Nah setelah itulah warga tetangga desa Sowan Kidul mulai tertarik menuntut ilmu di MA Safinatul Huda. Perlahan namun pasti setahap demi setahap jumlah siswa semakin bertambah. Pada awal dibukanya sekolah ini siswa hanya 16 orang . Namun pada tahun ini jumlah siswa keseluruhan ada 206 siswa “, tambah Sholihin .

Sholihin menambahkan , selain pembelajaran sesuai kurikulum Departemen Agama , ada kegiatan kegiatan unggulan yang disediakan untuk siswa agar lebih kompetensi diantarnya ada program tahfidz bagi para siswa atau siswi . Terkait melanjutkan ke perguruan tinggi negeri  sekolah juga menyediakan program khusus mulai  kelas 11 meberikan pelajaran tambahan agar sukses dalam program masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.

“ Kita mangacu pada kisah Suwandi siswa MA Safinatul Huda lulusan yang pertama yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan setelah lulus diterima menjadi pegawai Bank BNI di Semarang. Saya ingin dari MA Safinatul Huda ini tumbuh Suwandi Suwandi yang lain agar bisa menimngkatkan perekonomian mereka”, kata Sholihin lagi.

Sholihin menambahkan meskipun di desa sekolahnya mampu bersaing dengan sekolah lain di desa .Oleh karena itu ia mengajak kepada warga desa Sowan Kidul dan sekitarnya untuk bergabung dengan menyekolahkan putra putrinya ke MA Safinatul Huda. Selain sekolah ada juga Pondok Pesantren yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran agama secara khusus dan juga kegiatan menghafal al-qur’an. (Muin)