Jepara – Petani di desa karangaji kecamatan Kedung dan sekitarnya untuk MT 1 tahun 2022 ini mengalami kerugian. Tanaman padi yang biasanya hasilnya bagus kaloi ini diserang beluk yaitu serangga berwarna putih,. Sehungga buah padinya terganggu pertumbuhannya bahkan banyak yang kosong tak berbuah.

Mohanan salah satu penggarap sawah di desa Karangaji mengatakan , tanaman padinya untuk MT tak menghasilkan sama sekali . Biasanya dari satu bahu bisa membawa pulang 60 zak gabah namun pada panen lali ini hanya bisa memb awa pulang 5 zak saja. Semua tanaman padinya diserang serangga sehingga buah padinya berwarna putih tak berisi.

“ Ya baru kali ini penyakit ini menyerang lagi . Dulu pernah seperti ini namun beberapa tahun sebelumnya hasilnya cukup baik. Sehingga hasil panen bisa untuk menutup oprerasional menanam padi “, kata Muh . Manan (60) petani penggarap warga Tedunan namun menggarap sawah di desa Karangaji.

Muh Manan menambahkan , menggarap sawah sekarang membutuhkan modal yang banyak selain sewa lahan, beli pupuk , beli bibit dan juga tenaga perawatan. Untuk pupuknya kini biayanya bertamnbah tinggi karena ada pupuk subsidi dan non subsidi. Harga pupuk non subsidi sangat mahal sedangkan jatah pupuk subdisi sangat sedikit .

“ Sekarang ini pupuk subsidi sulit di dapat adanya pupuk non suhsidi dan harganya juga mahal. Belum lagi biaya tanam padi sekarang menggunakan sistem borongan perbahu sudah Rp 1.700,000. Jasi kalau padinya tak panen seperti ini ya harus keluarkan biaya lagi untuk tanam padi. La;au ada simpanan yang ambil simpanan kalau tak punya ya kredit ayau hutang “, tambah pak Muh Manan.

Meskipun pada MT 1 ini mengalami kerugian namun, Muh Manan mengaku tetap optimis untuk menanam padi terus. Oleh karena itu pada NT 2 ini ia kembali terjun ke sawah untuk menggarap lahan sawah sewaaanya. Ia optimis jika garapan nya pada MT 2 ini akan bagus hasilnya sehingg bisa menambah semangat untuk menanam padi dan melunasi hutang kerugian pada MT 1 .

Yus Ulum perangkat desa Karagaji membenarkan petani di desanya pada MT 1 tahun inibanyak yang mengalami kerugian karena tanaman padinya di serang “beluk” yaitu serangga berwarna putih. Bulir bulir padi menjadi tak berisi karena di dalamnya ada hewan serangga berwarna putih didalamnya. Hal ini terjadi karena musim panen tiba namun masih banyak hujan sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman padi . Akibatnya banyak petani yang mengalami gagal panen .

“ Kalau dihitung kerugiannya perbaunya minimal 10 juta rupiah . Selain bibit , pupuk , tenaga tanam juga biaya sewa tidak kembali. Mudah mudahan pada MT 2 ini hasilnya bagus sehingga bisa menutup kerugian MT1 “, kata Yus Ulum. ( Muin)