Jepara – Kabupaten Jepara minggu ini geger dengan tewasnya 9 orang remaja dalam pesta miras oplosan  hal ini menjadi keprihatinan tersendiri Bupati Jepara Dian Kristiandi . Orang nomor satu di jepara ini  menyampaikan keprihatian atas meninggalnya 9 warga Jepara akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan. Dia berbela sungkawa atas meninggalnya 9 remaja.
Bupati menyampaikan penyesalan atas kejadian tersebut. Apalagi seluruh korban meninggal masih berusia remaja yang notabene masih berada dalam tugas dan tanggung jawab pengawasan oleh orang tuanya. Dari  kejadian tersebut patut menjadi renungan para orang tua. Diapun  mengajak seluruh warga Jepara untuk terus mengawasi dan mengarahkan putra-putrinya, terutama mereka yang masih dalam kategori berusia remaja.
Dia menginstruksikan Satpol PP untuk lebih intens meningkatkan operasi penertiban penyakit masyarakat.Peningkatan intensitas operasi pekat itu terutama di wilayah-wilayah yang disinyalir rawan digunakan para remaja dan masyarakat untuk mengonsumsi miras.

Sementara  itu Haizul Ma’arif Ketua DPRD Jepara sangat terkejut mendengar kabar meninggalnya korban miras oplosan hingga mencapai sembilan orang, langsung mengucap istighfar.

Terkait banyaknya korban miras oplosan itu, Ketua DPRD Jepara yang merupakan kader PPP tersebut, sangat mendukung dan berharap aparat menyisir secara masif peredaran miras di Jepara yang sudah sangat meresahkan masyarakat.

Menurutnya Miras ini sangat mengancam masa depan anak-anak Jepara. Saat ini operasi gabungan juga telah sering dilakukan secara rutin, namun nyatanya masih tetap ada kasus miras oplosan.

Menurutnya, kesadaran dan pengawasan orangtua harus lebih meningkat, seiring dekadensi moral di kalangan remaja.Anak usia belasan tahun memang butuh mentor dan teladan yang baik, khususnya dari orangtua, keluarga, dan lingkungan. Karena itu, pendampingan dan pengawasan keluarga adalah yang paling utama

Ia menambahkan ,  anak-anak yang menjadi korban miras oplosan bisa jadi tidak paham bahaya oplosan tersebut. Ia tidak mau  mau menyalahkan siapa pun, tapi saya kira kita semua paham bahwa semua anak yang terlahir itu dalam keadaan suci maka orangtua lah yang akan lebih menentukan arah dan masa depan anaknya. Dia ingin, anak muda memahami bahayanya miras yang bisa merusak akal dan mengancam masa depan mereka.

Menurut Haizul Ma’arif, Perda Miras Jepara nomor 6 tahun 2013 tak akan ada artinya, jika tidak ada upaya kita bersama.

”Jika perlu Perda Miras akan kami kaji kembali jika dipandang perlu melihat perubahan sesuai kondisi dan ancaman saat ini,” tegas Ketua DPRD Jepara itu.***

( Tim kabarseputarmuria : Dari Berbagai Sumber )