Demak – Desa Mutih Wetan kecamatan Wedung saat ini mempunyai produk unggulan yang saat ini dipasarkan ke berbagai tempat. Produk unggulan itu adalah macakaroni yaitu makanan kecil atau cemilan yang disukai semua kalangan. Setiap hari dari desa ini dihasilkan macaroni matang puluhan kardus ke berbagai tempat diseputaran Demak dan sekitarnya.

Salah satu pengusaha yang menekuni pengolahan macaroni adalah ibu Rif’atin warga RT 02 RW 01 . Di rumahnya ia mempekerjakan 7-9 orang ibu-ibu untuk membantu usaha ini. Ada yang bagian penggorengan , memberi bumbu dan juga pengepakan. Setiap harinya ia mampu memproduksi macaroni sebanyak dua kwintal .

“ Kita mulai usaha sekitar 3 tahun yang lalu masih kecil-kecilan . Setiap hari paling produksi 1-2 kerdus bahan baku. Lalu terus berkembang sampai sekarang produksi kami sekitar 20-30 kerdus “, kata Ibu Rif’atin yang didampingi putranya Ahmad Yusuf pada kabarseputarmuria.

Bahan baku macaroni ini di beli dari distributor di Semarang yang diproduksi oleh Indofood. Adapun pengolahannya yang pertama ada pembersihan bahan baku . Selanjutnya adalah penggorengan di wajan yang besar. Usai ditiriskan  macaroni goreng itupun kemudian dibumbui sesuai dengan rasanya.

Setelah bumbu merata dengan  baik kemudian di bungkus kecil-kecil . Setiap dua puluh bungkus kecil kemudian dibungkus jadi satu. Selanjutnya  setiap plastic besar  kemudian  diisi lima  sehingga isi seluruhnya 100 bungkus kecil  . Bungkus plastic besar macaroni inipun dimasukkan ke dalam dos dos besar selanjutnya dikirim ke pengepul yang membutuhkan.

Saat ini usaha pengolahan yang ditekuni ibu Rif’atin soal pemasaran tidak ada kendala bahkan permintaan pasar selalu naik. Namun karena modal yang terbatas akhirnya permintaan ditolak secara halus. Untuk mengembangkan usahanya ia kendala modal untuk belanja barang dan juga peralatan.

“ Selain butuh modal untuk beli bahan baku , peralatan juga harus ditambah misalnya kompor dan wajan untuk menggoreng dan juga alat untuk mencampur bumbu. Modal tidak ada pinjam Bank tidak punya jaminan ya jalan seadanya seperti ini “, tambah Ibu Rif’atin.

Selain permodalan yang minim kendala lain adalah plastic untuk bungkusnya semakin lama semakin mahal dan sistemnya masih manual. Ia berharap ke depan pengemasannya bisa sedikit lebih bagus seperti bungkus snack snak yang saat ini beredar. Tidak model staples manual tetapi dengan system las mesin.

“ Ya harapan kami ada pembinaan dari pemerintah yang berkaitan dengan produksi , pengemasan dan juga pemasaran. Kita usaha kecil modal seadanya peralatan masih banyak yang kurang .  Jadinya kita mohon bantuan dan bimbingan dari pemerintah”, harap Ibu Rif’atin

Selain ibu Rif’atin masih ada beberapa orang lagi warga desa Mutih Wetan yang membuka usaha pengolahan Macaroni ini. Mereka membuka usaha di rumah dengan memberdayakan tenaga kerja sekitar. Agar usaha mereka bertambah lancar tentunya butuh sentuhan dari pemerintah.

Apalagi di era Dana Desa ini pemdes bisa mengucurkan dana untuk pengembangan  usaha yang mengarah satu desa satu produk. Misalnya dengan memberikan penyuluhan pada UKM , bantuan alat sampai dengan pemberian modal lunak tanpa jaminan. (Muin)