Demak– Sebanyak 60 anak menyatakan tidak takut dikhitan, mereka siap untuk dikhitan dan mengucapkan yel yel ‘ Khitan enak, Khitan tidak Sakit ‘ saat diberikan motifasi panitia sebagai peserta khitan Tabarrukan yang di laksanakan di lingkungan Masjid Agung Demak, Sabtu (8/1/21).
Khasan (12) peserta khitan merasa tidak takut bahkan seusai di potong burungnya tampak tersenyum saat keluar ruangan menghampiri peserta khitan lainya.
” Saya tadi sempat deg degan tapi gak apa apa hanya sedikit terasa kayak digigit semut” Kata hasan pada anak anak yang menunggu giliran khitan.
Sekretaris Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) Demak Sumitro menyampaikan, organisasinya digandeng Takmir Masjid Agung sebagai pelaksana khitan telah menyiapkan tenaga sebanyak 20 orang ahli khitan. Dan proses khitan menggunakan sistem laser sehingga mempercepat proses khitan tidak lebih dari tiga menit.
Pelaksanaan Khitan Tabarrukan merupakan rangkaian kegiatan Haul Kanjeng Sultan Fatah Al Akbar Sayyidin Panotogomo ( Raden Fatah) yang ke 519. Raden Fatah merupakan Sultan Kerajaan Islam Pertama Demak yang berkuasa pada Tahun 1482 hingga 1515.
Ketua takmir Masjid Agung Demak Abdullah Syifa mengatakan kegiatan Hitanan Tabarrukan terbatas hanya 60 anak mengingat masih dalam situasi pandemi covid-19.
“kami batasi mengingat kita masih dalam kondisi covid 19. Anak yang mengikuti khitan kita beri bingkisan sebagai penyemangat mereka berupa peci, baju, , celana, sendal, alquran dan uang saku” Jelas Abdullah Syifa.
Disamping itu lanjutnya, puncak Haul dilaksanakan pengajian umum yang insyaallah akan dihadiri oleh Maulana Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan dan KH Dian Nafi’ MPd pengasuh ponpes Almuayyad Solo di serambi Masjid Agung Demak pekan depan dengan tetap menerapkan prokes covid 19.