Demak – Rob tinggi yang melanda kawasan pantura Jawa diperkirakan masih ada. Sehingga warga diharapkan terus waspada . Untuk yang bekerja di tambak diharapkan bisa meninggikan tanggul atau memasang waring di area tambaknya. Sedangkan warga yang masih mempunyai sisa garam dalam tambak harus  mengawasinya dengan memberikan talut di sekitar gudangnya.

Pantauan kabarseputarmuria di desa pesisir Kedungmutih misalnya , air rob masuk ke perkampungan dengan leluasa karena tanggul SWD 1 terendam air rob. Air dengan bebas memasuki perkampungan merendam jalan jalan kampung . Sedangkan rumah rumah yang lantainya rendah air rob memasukidengan cepatnya.

“ Untuk jalan kampung hampir separuhnya terendam air . Adapun genangan air antara 5 – 30 cm . Ini genangan tertinggi sepanjang tahun ini . Sebelumnya paling hanya beberapa jalan yang tergenang “, kata Surur warga desa Kedungmutih yang mengirim video pada redaksi kabarseputarmuria.

Surur menambahkan air rob yang memasuki desa Kedungmutih dengan bebasnya karena tanggul sungai SDW 1 sudah rendah dan saatnya untuk ditinggikan. Selain itu saluran air yang memasuki desa untuk saluran pembuangan tak berpintu. Oleh karena itu ia berharap ada peninggian tanggul dari BBWS PJ . Sedangkan pintu air  dalah pekerjaan Pemerintah desa.

Selain merendam kampung air rob juga merendam kawasan pertambakan di desa Kedungmutih. Tanggul SWD 1 yang melindungi tambak dari banjir dan air rob kondisinya juga rusak dan jebol di beberapa tempat. Akibatnya air rob dengan bebas memasuki kawasan arfea pertambakn.

“ Ya kalau dihitung kerugian juga banyak karena tambak yang terdampak rob ini ada ratusan orang pemiliknya . Sehingga 1 orang petambak rugi 10 juta misalnya ,nilainya bisa Milyaran rupiah “, ujar Musa Abdillah petambak yang tambaknya juga terendam karena rob yang tinggi. ( Pak Muin).