Demak – Desa Merdeka : Hujan lebat yang mengguyur seputaran gunung Muria dan pantai utara hampir seminggu membuat sungai SWD II meluap di berbagai tempat . Akibatnya daerah yang dilalui sungai itu kebanjiran karena air memasuki puluhan desa di Jepara dan Demak.
Di Demak tepatnya di kecamatan Wedung setidaknya 6 Desa mengalami rendaman air banjir. Sehingga ribuan rumah di desa Mutih Kulon, Mutih Wetan, Tedunan, Kendalasem , Kedungkarang, Kedungmutih dan Babalan tergenang air banjir.
Rendaman air banjir paling tinggi mencapai satu setengah meter terjadi di desa Tedunan dan Kedungkarang. Sedangkan desa Kendalasem, Kedungmutih, Babalan , Mutih Kulon dan Mutih Wetan juga mengalami kondisi yang sama. Genangan banjir selain merendam pemukiman juga melenyapkan ribuan ton garam di lahan.
“ Untuk kerugian materi yang terbesar justru di areal pertambakan selain ikan dan udang yang lepas . Garam milik petani di puluhan gudang tidak terselamatkan “, kata Suhari (50) warga desa Kedungmutih Jum’at (24/1).
Suhari mengatakan banjir yang melanda desa Kedungmutih dan sekitarnya diperkirakan karena jebolnya tanggul SWD 1 di desa Tedunan . Banjir kali ini merupakan banjir terbesar dua puluh terakhir . Tahun 1970 an dulu pernah terjadi banjir yang sama besarnya.
Sementara itu Kepala Desa Kedungmutih Hamdan mengatakan, rumah warga desanya yang terendam air hampir 80 persen. Rendaman yang paling parah terjadi di sebelah selatan desa. Rumah yang tidak terendam banjir kebanyakan rumah bangunan baru . Sedangkan lainnya hampir semua rumah terendam.
Warga yang rumahnya terendam air cukup tinggi mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Diantaranya ke SD Kedungmutih, Mts “ Ribhul Ulum “ Kedungmutih, MA “Ribhul Ulum” dan Masjid Jami’ “Baitul Makmur” Kedungmutih. Selain itu warga juga mengungsi di rumah keluarga terdekat bahkan ada yang keluar dari desa Kedungmutih.
“ Bantuan sudah ada berupa nasi bungkus dari dapur umum BPBD Demak di Mutih , selain itu ada beberapa warga dari luar yang membawa bantuan berupa mie dan roti “, kata Hamdan. (Muin).