Demak – Rob bandang yang terjadi di musim kesongo hari Rabu (23/5) membuat petambak garam di Demak merugi ratusan juta rupiah. Pah Tenaga kerja yang dikeluarkan untuk penggarapan lahan garam hilang sia-sia karena terjangan rob bandang. Talud tanggul yang baru saja di perbaiki tak mampu membendung lajunya air rob dari sungai SWD 1.

Mahmudi EM petambak garam yang menggarap di blok kuburan mengatakan , rob datangnya tiba-tiba dan cukup tinggi sehingga talud tanggul sungai SWD 2 yang baru saja di bangun tak mampu menahan datangnya air rob. Akibatnya lahan garam meja kristalisasi yang siap di pasang membrane hancur karena di terjang air laut .

“ Kalau dihitung tenaga kerja saya dan buruh yang saya upah selama 1,5 bulan hilang sia-sia gara gara meja kristalisasi yang sudah saya siapkan dan siap dipasang geomembran hancur . Paling tidak saya kehilangan uang Rp 10 jutaan dari bencana rob kemarin”, ujar Mahmudi pada kabarseputar muria.

Air rob datangnya cukup cepat dan tinggi tanggul Sungai SWD 2 sudah bertahun tahun rusak dan baru saja diperbaiki separuhnya. Namun karena ketinggiannya kurang maka ketika air rob datang air tetap saja masuk ke dalam tambak. Di tambah lagi separuhnya belum ada perbaikan . Akibatnya petambak kesulitan menggarap lahan garam nya.

Hal sama juga dikatakan Musyafiq petambak garam di blok Bates Desa Babalan , rob yang tinggi membuat petambak garam kesulitan menggarap lahannya. Jika tidak ada rob besar awal bulan Juni diperkirakan petambak garam sudah memanen lahannya. Namun karena kendala air rob yang memasuki lahan garam maka panen akan mundur 1-1,5 bulan lagi.

Satu-satunya jalan agar petambak garam bisa tenang membuat garam adalah percepatan penalutan tanggul di sebelah barat jembatan. Oleh karena itu ia memohon kepada pemkab utamaa Dinas terkait agar segera membenahi tanggul tanggul di seputaran lahan garam di kedungmutih. Misalnya menambah tanah padas pada talud yang sudah jadi.

“ Taludnya sih sudah jadi namun urugan tanahnya masih kurang sempurna , apalagi tanah urugnya tanah merah bukan tanah padas , Akibatnya sekali diterjang rob urugan talud hancur bercampur air sehingga tanggulpun bolong bolong lagi “, tambah Musayafiq. (Muin)