Oleh : Nur Elisa Hawa T

Proses pembelajaran kimia di sekolah dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Implementasi kurikulum 2013 (Haryani et al., 2018) pertama kali diterapkan pada tahun 2013/2014 mengemukakan bahwa ada beberapa hal kompetensi inti yang harus dimiliki siswa diakhir kelas, sehingga mereka harus mampu menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi secara factual, konseptual, procedural, dan metakognitif pengetahuan, berdasarkan keingintahuan siswa pada sains dan teknologi mengenai penyebab beberapa fenomena dan pristiwa, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada mata pelajaran tertentu berdasarkan mereka bakat serta minat untuk memecahkan suatu masalah. (Nuswowati et al., 2020)

Pembelajaran kimia sangat di dorong oleh eksperimen, dan salah satu materi kimia yang dibutuhkan untuk mendukung eksperimen adalah asam basa. Asam basa adalah istilah relatif. Sebuah molekul tidak bisa disebut asam tanpa mengesampingkan yang lainnya. Kegiatan praktikum memungkinkan siswa berpartisipasi dalam berbagai proses termasuk pengamatan, perbandingan, membuat hipotesis dan menyiapkan beberapa eksperimen. Titrasi asam basa (Kapilraj et al., 2019) merupakan suatu materi kimia yang harus dilakukan oleh siswa pada kegiatan praktikum. (Nuswowati et al., 2020)

Dalam keadaan nyata percobaan titrasi asam basa sebagai cairan dari buret bertabrakan dengan cairan gelas kimia, yang terlokalisasi sehingga dapat dibalik perubahan warna  yang terjadi antara dua cairan (Amador et al., 2020). Materi asam basa adalah suatu bahan kimia yang merupakan bahan dasar untuk pembelajaran selanjutnya material tersebut adalah titrasi asam basa, larutan buffer, dan hidrolisis garam (Wahyuni & Purwanto, 2020)

Zat warna antosianin pada tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Indikator alami dapat digunakan dengan cara mengekstrak dan memanfaatkan pigmen alami dari sumber alami. Beberapa manfaat dari pigmen alami terkait dengan antioksidan aktivitas pigmen tersebut (Ardy et al., 2020). Hampir semua bahan alam mengandung senyawa flavonoid, termasuk antosianin. Antosianin ditemukan pada bunga dan buah tumbuhan alami sebagai metabolit sekunder. Stabilitas antosisanin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pH, suhu, cahaya, dan oksigen. Karena karakter amfoternya, antosianin dapat bereaksi dengan asam basa. warna pigmen antosianin akan bergantung pada keseluruhan molekul struktur dan stabilitas warna yang tergantung pada pH. Indikator asam basa dapat dibuat dari bahan alami dengan mengekstrak daun tanaman tersebut.  Peneliti menggunakan indikator alami daun pucuk merah (Saputra et al., 2021), karena daun pucuk merah telah dilaporkan bahwa memiliki pigmen antosianin, yang bertanggung jawab atas warna merah dan aktivitas antioksidannya, terutama pada buah dan daun pucuknya. Menurut Sukemi (2017) memobilisasi ekstrak etanol pucuk daun merah ke dalam kertas saring dan indikator yang dihasilkan memberikan perubahan warna pada rentang pH 1 – 13 dari warna merah, hijau, hijau kecoklatan, dan coklat. Pada proses mobilisasi terjadi proses penjerapan zat warna oleh kertas saring. 

Kekuatan bahan asam basa merupakan hal umum terjadi terutama dalam konsep teori asam basa, reaksi netralisasi, kekuatan asam basa, dan sifat larutan asam basa. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep asam basa terutama dalam menghitung pH asam, campuran basa dan asam basa.(Wahyuni & Purwanto, 2020). Pada kenyataannya, sebagian besar siswa saat ini menganggap pelajaran kimia sulit dan membosankan sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar kimia (Anita et al., 2020). Umumnya, proses pembelajaran yang diberikan oleh guru cenderung monoton dalam arti kata proses pembelajaran adalah satu arah dan itu hanya dilakukan oleh guru, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. (Anita et al., 2020). Siswa akan semangat belajar jika menggunakan metode dan model pembelajaran yang lain salah satunya menggunakan pembelajaran berbasis video yotube.

Praktikum ini menggunakan green chemistry, yang juga dikenal sebagai kimia berkelanjutan telah diusulkan sekitar dua puluh tahun lalu. Pekerjaan praktis dalam kimia memberi kesempatan siswa untuk mendapatkan keterampilan laboratorium melalui investigasi ilmiah dan langsung kegiatan. Dengan demikian, kerja praktek meningkatkan pembelajaran dan pengembangan pemahaman konseptual. Green chemistry (Hurst, 2020) memberikan dua belas prinsip untuk merancang proses kimia dengan tujuan lebih sedikit risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Hijau kimia mendukung tujuan keberlanjutan dan mencakup ruang lingkup yang lebih besar termasuk pengajaran, penelitian laboratorium, serta industri kimia. Green Chemistry (Abdel-Moety et al., 2021) memiliki 12 prinsip, yaitu: “(1) pencegahan; (2) ekonomi atom; (3) sintesis kimia yang tidak terlalu berbahaya, (4) merancang bahan kimia yang lebih aman; (5) pelarut dan bahan pembantu yang lebih aman; (6) desain untuk efisiensi energi, (7) penggunaan bahan baku terbarukan; (8) mengurangi turunan; (9) katalisis; (10) desain untuk degradasi; (11) analisis polusi secara real-time pencegahan; dan (12) bahan kimia yang secara inheren lebih aman untuk pencegahan kecelakaan ” (Listyarini et al., 2019)

Umumnya terkait dengan ukuran besar barang pecah belah dan bahan kimia beracun. Berbeda dengan tujuan keberlanjutan, percobaan kimia biasanya berurusan dengan bahan kimia; pembuangan pro-saluran, reagen berlebih, pelarut dan produksi limbah yang berkontribusi pada masalah lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas peneliti menggunakan media pembelajaran praktikum asam basa dengan menggunakan video youtube. Peneliti menggunakan indikator alami daun pucuk merah dengan cara mengambil ekstrak daun pucuk merah tersebut. Peneliti bertujuan untuk mengetahui Penelitian dan pengembangan media pembelajaran menggunakan indikator asam basa alami telah dilakukan dan dilaporkan bahwa penggunaan media pembelajaran ini yang dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar siswa (Saputra et al., 2021)

Penelitian ini menghasilkan suatu produk yang berupa media pembelajaran yaitu video praktikum asam basa untuk kelas siswa kelas XI. Pada penelitian ini menggunakan pengembangan model 4D. akan tetapi, yang di pakai hanya 3 tahap saja yaitu define, design, dan develop (uji coba terbatas). Karena pada penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu media pembelajaran dimana indikator asam basa dari daun pucuk merah sebagai media pembelajaran kimia berbasis video praktikum asam basa yang valid untuk diimplementasikan berdasarkan penilaian validator. Adapun tahapan – tahapan nya adalah sebagai berikut :

Tahap Pendahuluan (Define) 

Pada tahapan ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat – syarat suatu pembelajaran. Pada tahapan ini memiliki beberapa diantaranya ialah analisis tatap muka, analisis sisw, analisis tugas, analisis konseptual dan analisis tujuan pembelajaran. 

Tahap Perancangan (Design)

Setelah tahap definisi dilakukan pada tahap selanjutnya adalah merancang media pembelajaran kimia yaitu indikator asam basa dari daun pucuk merah sebagai media pembelajaran kimia berbasis video praktikum asam basa untuk siswa kelas XI SMA. Video ini dirancang untuk membangun keterampilan dasar, indikator pencapaian dan hasil dalam proses mengidentifikasi dan menyesuaikan tujuan pembelajaran yang berdasarkan hasil analisis pada tahap pendefinisian. Ekstraksi daun pucuk merah yaitu dengan cara daun pucuk merah diblender sebanyak 40 lembar dengan tambahan air sebanyak 50 mL. kemudian disaring lalu dimasukkan ke dalam gelas beker. Filtrat yang dihasilkan kemudian diuji dengan larutan jeruk nipis, cuka, soda kue dan detergent. 

Tahap Pengembangan (Develop)

  1. Tahap validasi materi 

Berdasarkan hasil validasi materi oleh validator materi yaitu Ibu Nana Misrochah, S.Si, M.Pd. didapatkan nilai 91,1%. Nilai tersebut  dikonversi sesuai dengan petunjuk untuk mengubah data kuantitatif menjadi data kualitatif. Demikian materi pembelajaran kimia berbasis video praktikum asam basa masuk pada rentang 81% – 100%, sehingga produk dari materi penelitian yaitu indeks asam basa daun pucuk merah yang merupakan desain yang sangat efektif atau valid. 

 

  1. Tahap validasi media

Berdasarkan hasil validasi media pada pembelajaran kimia yaitu indikator asam basa dari daun pucuk merah sebagai media pembelajaran kimia oleh validator media yaitu Ibu Lenni Khotimah Harahap, M.Pd dosen pendidikan kimia UIN Walisongo Semarang. Validasi ahli media dilakukan dengan menyediakan produk sebagai media pembelajaran berbasis video praktikum asam basa serta lembar penilaian. Bentuk evaluasi berupa angket yang terdiri dari 12 pertanyaan. 

Berdasarkan hasil penilaian dari video pembelajaran kimia memperoleh nilai rata – rata 85%. Nilai tersebut dikonversi sesuai dengan petunjuk untuk mengubah data kuantitatif menjadi data kualitatif maka produk media pembelajaran yaitu indikator asam basa dari daun pucuk merah sebagai media pembelajaran kimia berbasis video praktikum asam basa telah didesain dan nilai yang diperoleh masuk pada rentang 81% – 100% sehingga bisa dikatakan bahwa nilai tersebut sangat valid. 

 

  1. Tahap validasi 4 guru SMA  

Berdasarkan hasil validasi dari 4 guru SMA oleh Ibu Manisem, S.Pd., Ibu Pinta Sriwahyuni, S.Pd., Ibu Lenni Khotimah Harahap, M.Pd., dan Bapak Sanhot Simaremare, M.Pd. Pada validasi ahli guru didapatkan nilai rata – rata dari 4 guru SMA yaitu 83,75. Nilai tersebut dikonversi sesuai dengan pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif maka produk media pembelajaran yaitu indikator asam basa dari daun pucuk merah sebagai media pembelajaran kimia berbasis video praktikum asam basa termasuk kriteria sangat valid karena berada pada rentang 81% – 100%. 

 Hasil validasi pertama, oleh Ibu Manisem, S.Pd. Pada aspek tampilan media didapatkan hasil persentase yaitu 60%. Nilai tersebut termasuk kriteria cukup valid karena berada pada rentang 41% – 60%. Pada aspek tampilan petunjuk dan penggunaan media didapatkan hasil persentase yaitu 73,3% nilai tersebut termasuk kriteria valid karena berada pada rentang 61% – 80%. Pada aspek penggunaan dan kesesuain video didapatkan hasil persentase yaitu 68,8%. Nilai tersebut termasuk kriteria valid karena berada pada rentang 61% – 80%. Sehingga didapatkan hasil rata – rata dari ahli guru 1 yaitu 67,5%. 

Hasil validasi kedua, oleh Ibu Pinta Sriwahyuni Sihotang, M.Pd.  Pada aspek tampilan media didapatkan hasil persentase yaitu 70%. Nilai tersebut termasuk kriteria valid karena berada pada rentang 61% – 80%. Pada aspek tampilan petunjuk dan penggunaan media didapatkan hasil persentase yaitu 93,3% nilai tersebut termasuk kriteria sangat valid karena berada pada rentang 81% – 100%. Pada aspek penggunaan dan kesesuain video didapatkan hasil persentase yaitu 86,6%. Nilai tersebut termasuk kriteria sangat valid karena berada pada rentang 81% – 100%. Sehingga didapatkan hasil rata – rata dari ahli guru 2 yaitu 83,75%. 

Hasil validasi ketiga, oleh Ibu Lenni Khotimah Harahap, M.Pd.  Pada aspek tampilan media didapatkan hasil persentase yaitu 85%. Nilai ini masuk pada rentang 81% – 100% sehingga bisa dikatakan bahwa nilai tersebut sangat valid. Pada aspek tampilan petunjuk dan penggunaan media didapatkan hasil persentase yaitu 100%. Nilai tersebut masuk pada rentang 81% – 100% sehingga bisa dikatakan bahwa nilai tersebut sangat valid. Pada aspek penggunaan dan kesesuain video didapatkan hasil persentase yaitu 84,4%. Nilai ini masuk pada rentang 81% – 100% sehingga bisa dikatakan bahwa nilai tersebut sangat valid. Didapatkan hasil rata – rata dari ahli guru 3 yaitu 87,5%. 

   Hasil validasi keempat, oleh Bapak Sanhot Simaremare, M.Pd.  Pada aspek tampilan media didapatkan hasil persentase yaitu 95%. Nilai ini  masuk pada rentang 81% – 100% sehingga bisa dikatakan bahwa nilai tersebut sangat valid. Pada aspek tampilan petunjuk dan penggunaan media didapatkan hasil persentase yaitu 100%. Nilai ini masuk pada rentang 81% – 100% sehingga bisa dikatakan bahwa nilai tersebut sangat valid. Pada aspek penggunaan dan kesesuain video didapatkan hasil persentase yaitu 95,5%. Nilai ini masuk pada rentang 81% – 100% sehingga bisa dikatakan bahwa nilai tersebut sangat valid. Didapatkan hasil rata – rata dari ahli guru 4 yaitu 96,25%. 

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa indikator asam basa dari daun pucuk merah sangat layak di gunakan untuk siswa SMA kelas XI sebagai media pembelajaran kimia.  

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Moety, E. M., Rezk, M. R., Wadie, M., & Tantawy, M. A. (2021). A combined approach of green chemistry and Quality-by-Design for sustainable and robust analysis of two newly introduced pharmaceutical formulations treating benign prostate hyperplasia. Microchemical Journal, 160, 105711. https://doi.org/10.1016/j.microc.2020.105711

Amador, C., Liu, F. W., Johnson-Glenberg, M. C., & Likamwa, R. (2020). Work-in-Progress-Titration Experiment: Virtual Reality Chemistry Lab with Haptic Burette. Proceedings of 6th International Conference of the Immersive Learning Research Network, ILRN 2020, iLRN, 363–365. https://doi.org/10.23919/iLRN47897.2020.9155209

Anita, R., Gugule, S., & Gumolung, D. (2020). Pengaruh Model POGIL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Titrasi Asam Basa. 2(1), 16–22.

Ardy, T., Purnomo, B., & Yuliati, L. (2020). High Antioxidant Activity of Pucuk Merah ( Syzygium oleina ) Leaf and Zinnia ( Zinnia elegans ) Flower Extracts. 02(2), 54–58.

Haryani, S., Amanda, M. H., Wardani, S., Fmipa, J. K., Semarang, U. N., & Sekaran, J. R. (2018). Metacognition ability of students through discovery learning practice guide on acid-base practicum. 3, 320–324.

Hurst, G. A. (2020). Systems thinking approaches for international green chemistry education. Current Opinion in Green and Sustainable Chemistry, 21, 93–97. https://doi.org/10.1016/j.cogsc.2020.02.004

Kapilraj, N., Keerthanan, S., & Sithambaresan, M. (2019). Natural Plant Extracts as Acid-Base Indicator and Determination of Their pKa Value. Journal of Chemistry, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/2031342

Listyarini, R. V., Pamenang, F. D. N., Harta, J., Wijayanti, L. W., Asy’ari, M., & Lee, W. (2019). The integration of green chemistry principles into small scale chemistry practicum for senior high school students. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 8(3), 371–378. https://doi.org/10.15294/jpii.v8i3.19250

Nuswowati, M., Azzahra, A., & Purwanti, E. (2020). The effectiveness of nature-based practicum worksheet on acid-base titration material towards students’ science process skills. Journal of Physics: Conference Series, 1567(2). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1567/2/022040

Saputra, H., Rahman, G., Yogie, I. G., & Sukemi. (2021). Pengaruh Waktu Kontak Terhadap Penjerapan Ekstrak Etanol Pucuk Daun Pucuk Merah ( Syzygium oleana ) oleh Kertas Saring. Prosiding Seminar Kimia, 2016, 38–40.

Wahyuni, T. S., & Purwanto, K. K. (2020). Students’ conceptual understanding on acid-base titration and its relationship with drawing skills on a titration curve. Journal of Physics: Conference Series, 1440(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1440/1/012018