Demak – Warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung dan sekitarnya kini tak kesulitan membeli bahan bakar jenis Pertalite dengan harga POM . SPDN Solar dan Pertalite yang berhenti beroperasi kini kembali di buka dan melayani warga. Namun kini baru Pertalite saja yang dijual untuk Solarnya belum ada .
“ Dulu memang ada Solarnya dan pernah dijual di sini . Namun setelah gantui manajemen baru Pertalile yang bisa dilayani. Untuk Solarnya masih tunggu waktu jadi yang ingin beli solar mohon maaf belum ada .Nanti kalau sudah ada kita kabari “, kata Mas Agus operator yang menunggu SPDN solar dan Pertalite desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria sabtu (6/11).
Mas Agus yang menjadi operator sejak pertama kali SPDN berdiri di desa Kedungmutih mengatakan , setelah pergantian managemen atau pemilik pasokan solar belum ada. Namun untuk pertalite sudah lancar melayani warga . Harga pertalite yang dijual sama dengan yang dijual di SPBU SPBu umumnya . Sehingga bagi warga sekitar ini cukup membantu jika dibandingkan dengan membeli di pengepul eceran di pinggir pinggir jalan.
“ Yang membeli di tempat ini kebanyakan nwarga desa Kedungmutih sendiri ,namun ada pula warga desa tetangga seperti Babalan , Kedungkarang dan Tedunan Demak. SElain itu warga Jeparab seperti desa Panggung, Surodadi, Kedungnalang dan Karangaji belu pertalite di sini. ‘, tambah Mas Agus.
Samiun warga desa Kedungmutih yang ditemui kabarseputarmuria mengataka , adanya SPDN Solar dan Pertalite ini cukup membantu warga sekitar. Dengan adanya SPDN ini warga tuidak usah jauh jauh beli bahan bakar Solar dan Pertalite dengan harga ekonomis. Sebelum ada SPDN ini warga beli dengan sistem eceran dengan harga terpau Rp 500 – Rp 1.000 setial liternya .
“ Kalau sedikit sih tidak terasa , namun jika beli banyak akan terasa selisihnya . Apalagi seperti nelayan yang butuh solar dengan jumlah banyak. Namun sayang solar belum tersedia disini seperti dulu. Kita berharap penjualan solar kembali dibuka sehingga nelayan tidak kesulitan jika membutuhkan bahan bakar solar “, harap Samiun. (Muin)
