Demak – Guyuran hujan yang mulai turun di sejumlah desa pesisir di kecamatan Wedung utamanya di desa sentra pembuatan garam membuat harga garam mulai beranjak naik. Dengan berakhirnya panen raya garam membuat stok garam tidak bertambah lagi . Sehingga petambak mulai mempunyai harga tawar terhadap tengkulak. Akibatnya tengkulakpun menaikkan harga beli di tingkat petani.
Kholil Londo petambak garam dari desa Kedungmutih yang dihubungi kabarseputarmuria Jum’at (5/11) mengatakan, harga garam mulai naik perlahan lahan. Dulu sebelum ada hujan perkwintal mentok Rp 50 ribu diatas truk . Namun setelah banyak hujan dan petambak tidak bisa lagi memanen garam harga beli tengkulak dinaikkan.
“ Saat ini harga garam diatas armada untuk KW 1 sudah Rp 80.000 /kwintalnya untuk KW 2 Rp 75.000. Kemingkinan harga terus beranjak naik jika hujan terus mengguyur . kalaupun nanti ada garam lagi harga bisa turun kembali “, kata Kholil Londo
Manurut Kholil Londi harga garam pada awal musim tahun ini sangat rendah karena perzak di lahan hanya Rp 12 ribu -15 ribu sehingga perkwintalnya hanya Rp 35 ribu. Dengan harga tersebut petambak masih rugi .Namun dengan harga saat ini petambak masih dapat keuntgungan yang lumayan. Sayangnya mereka sudah banyak menjual garam di awal panen.
“ Ya yang merasakan keuntungan ya petambak yang masih punya simpanan garam atau di tahan ketika panen . Namun jika sudah dijual ya mereka tak lagi merasakan kenaikan harga garam . Cuma untungnya tahun depan harga garam diperkirakan masih layak “, tambah Kholil yang anggota Koperasi ROMA desa Kedungmutih.
Hamzawi Anwar pengepul garam dari desa Kedungmutih mengatakan Garam merupakan komoditas yang tidak bisa diprediksi harganya. Pemerintah belum menentukan harga dasar atau harga jual seperti gabah misalnya. Sehingga jika stok banyak harga pasti murah dan jika kosong harga pasti beranjak naik.
“ Kalau bisa saya bilang produk garam harganya misteri karena bisa murah bisa juga naik dengan cepat . Pemerintah belum ada campur tangan mengenai harga garam ini. Pasar yang menentukan harga hari ini Rp 80 ribu misalnya satu bulan lagi bisa naik 2 kali atau sampai 3 kali lipat seperti beberapa tahun yang lalu harga garam tembus Rp 300 lebi perwintalnya “, tambah hamzawi Anwar. (Muin)