Jepara -Meskipun pandemi covid 19 belum dinyatakan selesai namun tradisi pelarungan kepala kerbau oleh masyarakat pesisir jepara hari ini masih dilaksanakan. Ritual yang dilaksanakan setahun sekali bersamaan tradisi kupatan hari ini  dilakukan secara sederhana. Peserta yang mengikuti acara pelarungan  dan jumlah  perahu dibatasi .

Meski demikian masyarakat tetap antusias mengikuti jalannya acarac melepas kepala kerbau sebagai sedekah laut oleh nelayan Jepara. Rombongan acara pelarungan di mulai dari TPI  Jobokutho Jepara hingga di larung ke tengah laut.

Pelarungan kepala kerbau merupakan tradisi masyarakat nelayan jepara yg dilaksanakan setiap setahun sekali setiap H+7 lebaran atau bodho kupat. Kerbau di sembelih dan dagingnya di masak dan di sedekahkan untuk masyarakat sekitar.

Sementara kepala kerbaunya di larung ke tengah laut untuk sedekah laut sebagai bentuk syukur atas hasil tangkapan nelayan yg telah didapat setahun ini.Dengan pelarungan ini nelayan berharap tangkapan ikan tahun depan lebih banyak .Nelayan yang melaut diberikan kesehatan dan keselamatan semuanya.

Arif Darmawan dari Kantor Kominfo Jepara yang dihubungi kabarseputarmuria via daring mengatakan,karena masih dalam masa pandemi tahun ini pesta lomban di jepara ditiadakan. Adapun pelarungan kepala kerbau dilakukan secara sederhana dengan  peserta yang  terbatas.

” Iya pak digelar secara sederhana dan terbatas  Saya berharap warga masyarakat jangan banyak berkerumun untuk menghindari penularan virus corona yang masih ada.Oleh karena itu hari ini semua obyek wisata di tutup untuk umum. Ini menghindari kerumunan kami harap warga menaatinya “,tambah Arid.(Muin)