Demak – Saat ini kita sudah masuk di bulan sya’ban atau Ruwah . Sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan. Ada tradisi yang kini masih dilestarikan warga masyarakat. Tradisi ini orang mengenalnya sebagai Ruwahan atau kirim Arwah keluarga yang telah meninggal.

Caranya yaitu menggelar selamatan dan bacaan tahlil sebagai bentuk kirim doa untuk ahli kubur. Tahlilan adalah pembacaan do’a dari ayat alqur’an yang ditujukan untuk memohonkan ampunan anggota  keluarga yang telah meninggal. Sedangkan selamatan biasanya berupa nasi beserta lauk pauk dan juga kue kue .

Tradisi Selamatan dan Tahlilan di bulan Ruwah ini sudah ada sejak dulu. Meski kini telah memasuki jaman milenial tradisi ini tidak hilang namun justru semakain kuat. Sehingga ketika bulan Ruwah tiba pasar tradisional ramai dan pedagangnya senang karena berbagai kebutuhan terutama sembako laris manis.

Selain tahlilan dan Selamatan yang tidak kalah pentingnya di bulan Ruwaha ini kuburan atau pemakaman juga ramai dengan datangnya warga untuk berziarah ke makam kelyarga. Selain membacakan do’a do’a banyak dari mereka yang mengadakan kegiatan bersih bersih makam keluarga.

Sehingga tidak mengherankan jika tiba bulan Ruwah atau Sya’ban banyak dari warga yang pulang kampung untuk menengok sanak keluarganya yang masih hidup. Selain itu menyempatkan untuk tilik makam atau berziarah ke makam leluhur. Tradisi ini dibeberapa tempat masih berjalan dan menjadi satu keharusan. ( Muin )