Jepara – Kemasan produk akan mempengaruhi psikologi konsumen agar membeli produk. Pelaku UMKM harus menyadari pentingnya desain kemasan produknya. Pengusaha UMKM harus mengikuti tren pasar, bahkan kalau bisa menciptakan tren sehingga produknya laku dipasaran.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas UMKM desa Panggung, Tim KKN Kelompok 25 melakukan sosialisasi peningkatan UMKM di desa panggung (9/03)

Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari dosen Ekonomi Bapak Dwi Agung Nugroho Arianto, SE., M.M. bapak Agung menjelaskan bahwa kemasan menjadi “silent salesman” dari suatu produk. Kadang keberhasilan suatu produk akan tergantung pada kemasannya.

“Tapi tentunya kemasan yang bagus harus didukung oleh kualitas produk yang baik” pungkas pak Agung.

Desain kemasan merupakan suatu proses, banyak hal yang harus menjadi perhatian dalam pembuatan desain kemasan ini seperti warna, ukuran kemasan, kemasan yang sesuai dengan produk dan inovatif, kemasan yang menunjukan identitas dan penciptaan brand.

Meskipun produksi UMKM skalanya belum besar namun untuk mendapatkan perhatian dari konsumen, tentunya desain kemasan menjadi salah satu strategi dalam penjualan.

Pelaku UMKM yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini sangat antusias ketika sesi review terhadap kemasan UMKM yang menjadi perserta.

Pada sesi ini, narasumber memberikan masukan mengenai desain kemasan UMKM seperti label kemasan yang harus mengikuti bentuk kemasan, membuat inovasi dalam kemasan dan mengutamakan kemasan lokal yang menunjukan identitas daerah.

Diharapkan setelah sosialisasi ini para penggiat UMKM bisa menerapkan ilmu yang diperoleh terkait desain kemasan. “Bukan bagaimana cara kita mengejar uang tapi bagaimana uang mengejar kita” pungkas pak Agung.