Jepara – Salah satu kuliner di area Bunderan Pecangaan Jepara adalah Martabak Telor dan Kue Terang Bulan “Pak Nur “. Keberadaan kuliner yang diyakini berasal dari India ini sudah puluhan tahun dan mempunyai banyak pelanggan. Kalau dihitung ada tiga puluh tahun Pak Nur berjualan Martabak ini hingga akhir hayatnya.

Usaha ini selanjutnya diteruskan salah satu anaknya yang bernama Viky . Dengan adanya penerus usaha Martabak dan Kue Terang Bulan di Bunderan Pecangaan ini warga Pecangaan tidak kehilangan kuliner andalan. Sehingga bagi pelanggan yang yang tinggal di seputaran Pecangaan bisa datang ke Bunderan Pecangaan jika ingin membeli atau merasakan Martabak telor dan manis ini.

“ Ya baru empat puluh hari ayah meninggal om , saya lanjutkan usaha ini karena disini udah banyak pelanggan .Sayang kalau ditinggalkan “, kata Viky salah satu putra pak Nur yang berasal dari Tegal pada kabarseputarmuria.

Viky mengatakan sebelum meneruskan usaha ayahnya di Bunderan Pecangaan ini , ia telah membuka usaha yang sama dengan saudaranya di Depok. Namun setelah ayahnya meninggal iapun tidak lagi berjualan di Depok tetapi pindah di Pecangaan. Di Pecangaan ini ia ditemani adiknya yang baru belajar membuat Martabak.

“ Ya meskipun Covid 19 kita tetap berjualan untuk menghidupi keluarga. Membuatnya yan tidak begitu banyak dilihat situasi dan kondisinya. Apalagi ini masih musim hujan kemarin hampir setengah bulan hujan terus disini “, aku Viky.

Martabak Pak Nur Bunderan ini menjadi salah satu kuliner yang digemari warga yang tinggal di Pecangaan dan sekitarnya . Ada pilihan rasa dan harga yang ditawarkan diantaranya untuk Martabak telor mulai dari telo 1 hingga 4 telor dari harga Rp 15 ribu -45 ribu . Ssedangkan untuk Martabak manis atau Kue Terang Bulan mulai dari harga Rp 13 -25 ribu tergantung pilihan rasa dan isiannya.

“ Saya teruskan usaha ayah saya dengan menjaga resep dan kualitas rasa .Mudah mudahan bertambah maju dan makin digemari oleh pelanggan di sekitar Pecangaan ini “, tambah Viky. (Muin)